JAKARTA - Tunggakan pembayaran gaji tidak hanya dialami pemain. Sebanyak 11 perangkat pertandingan di Indonesia Premiere League (IPL) dan Divisi Utama PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) mengaku belum dibayar gajinya selama dua musim.
Ke-11 perangkat pertandingan itu terdiri dari wasit, pengawas pertandingan dan asisten wasit. Mereka terlihat mendatangi kantor PSSI, sejak Rabu (26/6) malam.
"Kami ingin menuntut hak. Sejak musim lalu gaji kami belum dibayar sejak musim lalu hingga beberapa bulan ini," kata salah seorang wasit yang enggan disebutkan namanya itu.
Ke-11 perangkat pertandingan itu mengklaim belum mendapat pembayaran gaji sebesar Rp1,7 miliar untuk Divisi Utama LPIS dan IPL bisa mencapai Rp4 miliar.
"Karena kami sudah cukup sabar. Sudah berusaha menemui mereka, tapi jawabannya hanya janji-janji yang sampai sekarang tidak terpenuhi," ungkapnya.
Karena gaji tak terbayar ke-11 perangkat pertandingan itu memilih mogok untuk tidak memimpin pertandingan. Selama mogok memimpin pertandingan, LPIS telah menggunakan wasit lokal yang tidak memiliki lisensi apapun.
"Hal ini juga kami laporkan kepada komdis dan PSSI untuk membantu kami. Kalau perlu kompetisi LPIS dihentikan," ungkapnya. (abu/jpnn)
Ke-11 perangkat pertandingan itu terdiri dari wasit, pengawas pertandingan dan asisten wasit. Mereka terlihat mendatangi kantor PSSI, sejak Rabu (26/6) malam.
"Kami ingin menuntut hak. Sejak musim lalu gaji kami belum dibayar sejak musim lalu hingga beberapa bulan ini," kata salah seorang wasit yang enggan disebutkan namanya itu.
Ke-11 perangkat pertandingan itu mengklaim belum mendapat pembayaran gaji sebesar Rp1,7 miliar untuk Divisi Utama LPIS dan IPL bisa mencapai Rp4 miliar.
"Karena kami sudah cukup sabar. Sudah berusaha menemui mereka, tapi jawabannya hanya janji-janji yang sampai sekarang tidak terpenuhi," ungkapnya.
Karena gaji tak terbayar ke-11 perangkat pertandingan itu memilih mogok untuk tidak memimpin pertandingan. Selama mogok memimpin pertandingan, LPIS telah menggunakan wasit lokal yang tidak memiliki lisensi apapun.
"Hal ini juga kami laporkan kepada komdis dan PSSI untuk membantu kami. Kalau perlu kompetisi LPIS dihentikan," ungkapnya. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lorenzo Fokus Jaga Konsistensi
Redaktur : Tim Redaksi