jpnn.com - RATUSAN pekerja kebersihan mitra UPT Pesisir dan Pantai Dinas Kebersihan DKI Jakarta berdemo. Hal itu menyusul belum dibayarkannya gaji mereka selama empat bulan. Para pekerja diantaranya bertugas sebagai sopir, kernet truk, operator shovel serta pengawas dan tenaga kebersihan.
Aksi demo dilakukan dengan cara stop operasi. Serta memarkirkan kendaraan di Kantor PT Orcalindo Lamtama Mandiri di Jalan Perintis Kemerdekaan Kelapa Gading Jakarta Utara (Jakut). Akibat aksi mogok kerja tersebut, operasional pengangkutan sampah menjadi terhambat. Pasalnya, setiap harinya sampah yang berada di pesisir dibawa ke TPA Bantar Gebang.
BACA JUGA: Demokrat Sebut Jokowi Langgar HAM di Pluit
Aksi mogok kerja rencananya akan terus dilakukan hingga tuntutan mereka dipenuhi Dinas Kebersihan. Sebab perusahaan tempat mereka bekerja tidak lagi memberi pinjaman. Terkait aksi mogok kerja tersebut, Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji, Selasa menemui para pekerja. Dia juga melakukan mediasi dengan mereka.
"Memang gaji mereka belum dibayar selama empat bulan. Masih menunggu tahap pencairan APBD. Namun nanti akan dibayar," ujar Isnawa seperti yang dilansir INDOPOS (Grup JPNN.com), Selasa (6/5).
BACA JUGA: DPRD DKI Bolos Berjamaah di Paripurna LPJ Gubernur
Keterlambatan pembayaran karena ada tahapan pencairan APBD yang harus dilalui. Adapun untuk wilayah lain sebagian sudah dibayarkan. "Yang jelas gaji mereka selama empat bulan tersebut akan dibayar," ujarnya.
Persoalan sampah merupakan fixed cost yang harus rutin dibayarkan. Ke depan perlu ada usulan kepada Bappeda anggaran insindentil yang siap membayarkan gaji mereka. Sementara itu, salah seorang pekerja Jhosua, mengatakan, sejak Januari lalu gaji mereka belum dibayar. Untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka melakukan pinjaman ke perusahaan.
BACA JUGA: Warga Tidak Percaya Bakso Udin Pakai Daging Celeng
Namun karena belum ada kejelasan perpanjangan kontrak, pihak perusahaan tidak lagi memberi pinjaman. "Makanya kami demo menuntut hak. Sampai ada kejelasan pembayaran gaji," ujarnya Selasa. Ditempatnya bekerja ada 43 truk diesel dengan kapasitas 8 kubik. 10 unit tronton berkapistas 24 kubik. Serta 7 unit shovel, terpaksa stop operasi.
Adapun karyawan yang mogok ada 150 orang. Biasanya, setiap hari satu truk diesel mengangkut sampah ke Bantar Gebang. Sementara itu, Anto perwakilan dari perusahaan PT. Orcalindo mengakui perusahaan tidaklagi memberi pinjaman ke pekerja. Perusahaan hingga saat ini juga belum mendapat kejelasan kontrak lanjutan dengan pihak dinas.
Terkait aksi demo tersebut, Kapolsek Kelapa Gading Kompol Sutriyono menurunkan puluhan personil untuk mengamankan aksi demo. Apalagi awalnya para sopir mau menutup jalan. "Namun setelah dilakukan persuasif dan perwakilan dinas datang, para pekerja mau bernegoisasi. Serta berdemo dengan tertib," pungkasnya. (dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sediakan Air Aman Konsumsi, Menteri PU Resmikan Sipon Kali Bekasi
Redaktur : Tim Redaksi