Gaji Sopir Transjakarta Tembus Rp 8 Juta

Senin, 18 Maret 2013 – 10:08 WIB
JAKARTA - Sejak UMP DKI ditetapkan, gaji sebagian sopir Transjakarta menyesuaikan. Besaran itu di atas standar UMP Rp 2,2 juta. Bahkan, di tiga koridor, gaji sopir nyaris menyentuh angka Rp 8 juta.

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Muhammad Akbar menyatakan, tiga koridor tersebut adalah 11, 12, dan sebagian koridor satu yang mengemudi bus gandeng. Nilai gaji per bulan adalah Rp 3,5 juta-Rp 7,7 juta. Kenaikan upah itu bergantung pada kontrak kerja masing-masing sopir.

''Kalau yang naik dulu ini kan karena mereka sudah menandatangani kontrak baru. Kontrak kerja itu ditandatangani setiap tujuh tahun,'' katanya kepada Jawa Pos Minggu (17/3). Menurut Akbar, kenaikan gaji sopir Transjakarta dilakukan sejak tahun 2011. Keputusan itu masuk dalam kebijakan mengubah struktur pembiayaan operasi bisnis untuk kontrak baru.

''Itu memang sejak 2011. Hal tersebut merupakan upaya peningkatan kualitas layanan sekaligus meningkatkan kesejahteraan karyawan,'' paparnya. Meski begitu, kenaikan gaji belum menyeluruh dari koridor 1-12. Sebab, kontrak sebagian sopir di koridor lain masih merujuk pada kontrak lama yang belum diperbarui. Hal itu masih menunggu batas waktu kontrak masing-masing habis.

''Saya gak punya dasar hukum untuk mengubah kontrak yang sedang berjalan. Memang ada perubahan sekarang ini,'' ujar Akbar. Perbedaan struktur gaji itu, lanjut dia, dapat memicu kecemburuan di kalangan sopir Transjakarta.

Namun, hal itu dapat dicegah. Sopir harus dapat memahami kondisi kontrak kerjanya. ''Itu memang agak sulit. Tapi, saya akan coba beri pemahaman. Sebab, yang jadi dasarnya kan kontrak. Ya sudah, mereka emang harus terima,'' tuturnya.

Akbar menyampaikan, semua koridor saat ini mempunyai lebih dari 1.500 sopir. Jumlah bus yang beroperasi 670 unit yang dikelola sembilan operator.

Koridor satu dioperatori PT JET dan Bianglala, koridor dua dan tiga dioperatori Damri dan Trans Batavia, koridor empat dan enam dioperatori JMT dan Primajasa, koridor lima dan tujuh dioperatori JTM dan Lorena, koridor sembilan dan sepuluh dioperatori Bianglala dan TMB, koridor delapan dioperatori Primajasa, koridor sebelas dioperatori Damri, dan koridor 12 dioperatori Bianglala. (bad/hen/bh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantu Hajatan PSSI, Jokowi Dianggap Baik Hati

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler