Gaji Tak Dibayar, Malah Disetrika

Selasa, 24 Agustus 2010 – 10:14 WIB

BALOI -- Putri Dewi (19) masih bertahan tatkala majikannya kerap memukulnya dengan benda-benda kerasPerempuan berkulit agak gelap ini pun hanya diam meski gajinya sebagai pembantu tak dibayar

BACA JUGA: Polres Langsa Tingkatkan Pengamanan

Namun, lantaran yang diterima adalah panasnya setrika, perempuan asal Payakumbuh, Sumatera Barat, itu mengadu ke teman-teman dan kerabatnya
Teman-teman Putri yang akhirnya melaporkan tragedi ini ke Polresta Barelang, kemarin

BACA JUGA: Rampok Bersenpi Beraksi di Rumah Mewah

Polisi akan segera memanggil SF (29), majikan Putri.

Putri tiba di Mapolres Barelang, dengan bekas luka di tangan kirinya yang belum kering.Bekas luka lain juga terlihat di beberapa bagian tubuhnya
Tapi yang paling menonjol adalah luka bakar bekas setrika hasil kejahatan majikannya pekan lalu

BACA JUGA: Saat Polisi Razia, Enam Bandit Beraksi

Wanita berkulit sedikit gelap ini terus saja menundukan wajahnya dan membiarkan rambut lurusnya terurai menutup wajahnyaSesekali ia berusaha menutup bekas luka bakar di tangan kirinya itu.

Karena terus didesak sejumlah anggota unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang, wanita yang mengaku bernama Putri Dewi itu akhirnya angkat bicara terkait penyiksaan yang kerap dilakukan majikannya berinisial SF, selama kurang lebih dua tahun.

Ia mengaku tak tahan lagi dengan siksaan yang dialaminyaKarena sang majikan kerap kali marah-marah bukan karena kesalahannya"Anak majikan salahpun marahnya dilampiaskan ke akuIni contohnya (sambil menunjukan bekas luka setrika di tangannya)," ujar Putri.

Mengenai mengap hingga disetrika, Putri pun ceritaPada suatu siang pekan lalu, salah satu anak majikannya bermain dengan setrika yang biasa ia gunakan untuk melicinkan pakaian keluarga tersebutPutri lantas menegur anak tersebutTeguran itu kata dia rupanya didengar oleh SFDengan nada tinggi, SF lantas memarahinya dan menyetrika tangannya hingga melepuh.

Rasa sakit itu hanya bisa ditahannya dalam-dalam karena tak bisa berbuat apa-apaPenyiksaan seperti itu bukanlah hal asing baginya"Kalau disetrika baru sekaliSiksaan lainnya sudah tak terhitung lagi," katanyaPutri juga mengaku kerap kali dipukuli pakai benda-benda keras di bagian kepalanya jika berbuat suatu kesalahan kecil di rumah tersebut.

Putri juga menjelaskan bahwa dia belum mendapatkan uang gaji seperti yang dijanjikan SF padanya selama iniKalaupun ada, ia mengaku hanya mendapat Rp50 ribu per bulan dari gaji Rp350 ribu yang dijanjikanPutri sebenarnya mengenal majikannya itu di kampung halamannyaIa lalu diajak ke Batam untuk mengurus tiga anak SF.

Kanit PPA Satreskrim Polresta Barelang Ipda Yulianti mengatakan, korban kekerasan dalam rumah tangga ini oleh majikannya sering dikasari dan gajinya tak diberikan sesuai perjanjian"Katanya uang sisa gaji Rp300 itu disimpan majikannyaKalau butuh baru dimintaTapi nyatanya tidak diberikan juga," tandas Yulianti menyikapi kasus itu kemarin.

Ia juga mengatakan majikan korban sering kali memotong gajinya jika ia dibelikan sandal, baju atau barang lainnya"Begitu mau bayar gaji, majikannya selalu bilang sudah potong uang ini dan itu," katanyaPolisi sendiri masih intensif memeriksa korban dan melakukan visum terhadap korbanYulianti mengatakan, pihaknya akan segera memanggil dan memeriksa SF terkait kasus KDRT tersebut(spt/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cari Penjahat di Panti Pijat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler