Gaji Tertunggak, Pemain Persela Mogok

Kamis, 05 Juli 2012 – 08:03 WIB

LAMONGAN - Kompetisi Indonesia Super League (ISL) tinggal menyisakan dua atau tiga pertandingan lagi. Namun, sejumlah tim peserta malah bermasalah dengan gaji pemain.

Ya, setelah penggawa Deltras Sidoarjo yang haknya belum dibayarkan selama lima bulan, kini masalah yang sama menghantam tim Jatim lainnya yang prestasinya apik, Persela Lamongan. Kabarnya, tim yang saat ini menduduki peringkat empat klasemen ISL itu belum bayaran selama tiga bulan.

"Bukan hanya gaji, uang DP (down payment) sebanyak sepuluh persen saja masih ditahan pengurus. Tidak tahu alasan mereka apa. Padahal, prestasi Persela tidak buruk-buruk amat," kata salah satu pemain yang mewanti-wanti agar identitasnya tidak dikorankan itu.

Dengan masalah keuangan yang tidak sehat itu, penggawa Laskar Joko Tingkir "julukan Persela-- sepakat untuk mogok latihan. Sesuai jadwal, tiga hari setelah menjalani libur usai laga melawan Persiba Balikpapan (29/6), para pemain sudah harus latihan. Tapi, kenyataannya tidak seorang pemain pun yang mau beranjak dari mes.

Padahal dua asisten pelatih Didik Ludiyanto dan Assegaf sudah menunggu mereka di lapangan. Bahkan, sang kapten Gustavo Fabian Lopez ketika dihubungi via handphone sekitar pukul 17.00 mengaku sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya.

"Halo apa kabar friend. Saya ini sama anak istri di Surabaya, di mal. Benar, kami tidak latihan. Ini sudah sepakat teman-teman. Kami tidak akan latihan kalau gaji kami tidak dibayar," katanya.

Hanya, playmaker andalan Persela asal Argentina itu tidak bisa menyebutkan sampai kapan dia dan teman akan melakukan aksi mogok. "Saya tidak tahu sampai kapan. Saya belum terima gaji dua bulan, saya tidak tahu untuk pemain lokal. Sebetulnya kita mau bicara sama pengurus, tapi pengurus tidak pernah ada," imbuh dia dalam bahasa Indonesia.

Sebelumnya, pelatih Persela Miroslav Janu juga sering menyindir tentang keterlambatan gaji pemain dan semua unsur pelatih. Pernah dikatakan, dia mengaku merasa kasihan kepada pemain karena selalu dituntut memenangi di setiap pertandingan, tapi kesejahteraan tidak dipedulikan. "Kami bekerja keras terus dan bisa di papan atas. Tapi, kesejahteraan pemain mana ada?" keluh Janu.

Slentingan yang berkembang di internal pemain, ada yang mengatakan terjadi hingga tiga bulan. Tapi, ada pula informasi hanya dua bulan. Rinciannya, gaji untuk bulan April yang dibayarkan Mei dan gaji Mei yang dibayarkan Juni.

Sayang, hingga berita ini ditulis tidak seorang pun pengurus bisa dikonfirmasi. Abriadi, asisten manajer yang juga sekaligus orang dari pihak sponsor diinformasikan sedang berada di Singapura. Adapun Manajer Persela, Deby Kurniawan ketika dihubungi, handphone miliknya tidak aktif.(dik/idi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Vilanova Tolak Kehadiran Neymar di Barca


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler