jpnn.com - PEMERINTAH Kota Beijing, Tiongkok terus berusaha mencari cara menekan jumlah perceraian. Salah satu langkah yang ditempuh adalah membuat pernikahan menjadi lebih formal. Ya, selama ini Beijing dianggap terlalu kasual. Bahkan di tempat pencatatan pernikahan sekalipun.
"Orang-orang mengenakan baju tak berlengan dan kaus, atau sandal jepit, untuk mencatatkan pernikahannya," kata Han Mingzi, kepala bagian pendaftaran pernikahan pada kantor catatan sipil di Beijing
BACA JUGA: Malangnya Nasib Turis ini, Sudah Diserang Burung, Didenda Pula
"Sikap mereka dalam menghadapi pernikahan itu terlalu santai. Itu bisa dengan mudah mengakibatkan masalah," tutur Han kepada Beijing Daily, koran yang menjadi corong partai komunis di kota tersebut.
Perceraian di Tiongkok terus meningkat, terutama di Beijing. Di ibu kota negeri dengan kue ekonomi terbesar di planet ini tersebut, jumlah yang menikah per tahun konstan sekitar 179 ribu (data 2011-2014).
BACA JUGA: HAH??? iPhone Sudah Ada Sejak 350 Tahun Lalu
Sedangkan jumlah yang bercerai tiap tahun meningkat, dari 33 ribu menjadi 56 ribu.
Per 1 Juli, kantor catatan sipil di sana menganjurkan agar pengantin baru berpakaian lebih formal. Namun, itu memang sebatas imbauan yang tidak bisa membatalkan pernikahan apabila dilanggar.
BACA JUGA: Clinton atau Trump? Ini Jawaban Finalis Miss USA
Sayangnya, belum ada studi yang menghubungkan keseriusan menyelenggarakan persiapan pernikahan dengan kelanggengan perkawinan itu sendiri. Yang upacara pernikahannya megah, lalu bercerai juga banyak, bukan? (The New York Times/c9/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Serukan Satu Ibu Minimal Tiga Anak
Redaktur : Tim Redaksi