Galang Ardiansyah Menghilang Sejak Takbiran

Rabu, 20 Juni 2018 – 21:23 WIB
Anak yang hilang saat malam takbiran. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Sutikno tetap tersenyum ketika diajak bicara. Namun, sorot matanya tidak bisa berbohong. Ada kekhawatiran. Sudah enam hari cucu pertamanya, Galang Ardiansyah, tidak pulang ke rumah.

DEBORA DANISA SITANGGANG

BACA JUGA: Anak Hilang di Takbiran Belum Ditemukan

---

PENGUMUMAN tentang anak hilang sudah disebar Sutikno. Baik di media sosial maupun di tempat-tempat umum.

BACA JUGA: Bocah 8 Tahun Hilang Saat Takbiran

Dua foto berjajar di sana. Foto Galang Ardiansyah, 8, dengan mengenakan seragam putih-merah dan kaus hitam.

Sutikno, 53, tidak menyangka Lebaran kali ini harus dilewati dengan keresahan. Dia dan keluarga tidak jadi pulang ke kampung halaman di Jember.

BACA JUGA: Pawai Takbiran Bukti Toleransi Antarumat Beragama

"Padahal, saya sudah berencana mau bawa Galang ketemu buyutnya di Jember sana," ujarnya kemarin (19/6).

Dia hanya bisa menatap nanar dua buah tas jinjing yang sudah disiapkan di ruang tamu rumah mereka. Barang-barang yang akan mereka bawa mudik. Sutikno belum juga mendengar kabar tentang keberadaan cucunya.

Padahal, sejak hari pertama dia melapor. Kali terakhir bertemu, Sutikno dipamiti Galang untuk mandi.

Dia sendiri tidak ada di rumah ketika cucunya pergi pamit takbiran. Galang hanya pamit pada tantenya, Ima Puji Safitri, 19. Putri bungsu Sutikno itu kebetulan ada di rumah.

"Terakhir dia pakai baju dan celana panjang, warna ungu-biru gitu," tuturnya mengingat-ingat.

Ima langsung menyusul ke masjid terdekat setelah keponakannya tidak pulang-pulang sampai malam.

Begitu dicek ke masjid dekat rumah mereka di Jalan Bendul Merisi Jaya, ternyata tidak ada yang melihat Galang ikut takbiran.

Bahkan, tidak ada takbir keliling seperti biasa. Ima lantas memberi tahu ayahnya.

Mereka kemudian bersama-sama mencari ke beberapa masjid lain di sekitar Bendul Merisi. Hasilnya nihil.

Sutikno sempat mengecek rumahnya, memastikan apakah ada barang yang dibawa cucunya.

Dia malah mendapati cucunya pergi tanpa pakai sandal. "Dia cuma punya dua sandal," kata Sutikno.

Dua-duanya masih ada di rumah. Sutikno tidak tahu apakah cucunya benar-benar pergi bertelanjang kaki atau meminjam sandal lain milik tetangganya. Yang jelas, semua sandal di rumahnya lengkap.

Dicari ke masjid mana pun tidak ketemu. Sutikno tidak bisa tidur, menunggu pagi. Setelah matahari terbit, dia baru melaporkan kehilangan cucunya ke Polsek Wonocolo.

Laporan juga diteruskan ke BPB Linmas dan Kecamatan Wonocolo yang kemudian ikut membantu pemantauan dari posko pengamanan.

"Orang-orang dari linmas dan kecamatan jaga terus di pos Bendul Merisi sana, sampai sekarang," ungkapnya.

Sutikno juga sempat mencari ke rumah saudara. Saudara terdekat ada di Sidoarjo. Namun, ketika dicari ke sana, Galang tidak ada.

Sebenarnya sudah ada dua orang yang menghubunginya. Mengaku melihat Galang di sekitar Surabaya. Sutikno sudah harap-harap cemas. Namun, ketika melihat foto yang dikirimkan orang tersebut, dia menggeleng.

"Pas saya cek, ternyata bukan cucu saya," jelasnya.

Sejak lahir Galang tinggal bersama kakek dan neneknya. Sementara itu, orang tuanya mengontrak di Driyorejo.

Siswa SDN Bendul Merisi 408 tersebut termasuk anak yang ceria. Bahkan sangat supel. Sutikno menuturkan bahwa bocah kelahiran 30 Juni 2010 itu mudah bergaul dengan orang baru.

"Misalnya, ketemu dengan siapa saja dan dikenalkan pasti langsung diajak ngobrol," jelas pria asal Jember itu.

Karena sifatnya yang supel, kakeknya kerap mengingatkan Galang agar pintar-pintar memilih teman. "Ya kan repot juga kalau semua-semua dikenal, terus mau diajak," lanjutnya.

Hilangnya Galang membuat kesehatan orang tuanya drop. Dewi Furiwati, 29, ibu Galang, kebetulan tengah hamil tiga bulan.

Dewi langsung datang ke rumah orang tuanya begitu tahu anak sulungnya hilang. Dia sempat tidak mau makan.

Sampai-sampai, pihak dinkes harus mendatangkan bidan. Ketika ditemui, dia tampak bisa tersenyum. Namun, matanya masih sembap.

"Ya namanya anak belum ketemu. Kalau sudah ketemu, dia pasti sudah ada di sini, ngobrol-ngobrol sama kami," tutur Dewi pelan.

Meski sudah hilang berhari-hari, Sutikno dan keluarga tetap berusaha berpikiran positif. Mereka yakin Galang baik-baik saja.

Tetap bisa makan, tetap berpakaian. Hanya, mereka berharap Galang bisa segera ditemukan.

"Ya memang areke gak popo, tapi nek gak ketok ngene yo piye (Memang anaknya tidak apa-apa, tapi kalau tidak kelihatan begini bagaimana)," ucap Inem, sang nenek, cemas. (*/c15/ayi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Baswedan Rayakan Malam Takbiran di Kantor Wakot Jaksel


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler