JAKARTA--Guna mendongkrak kualitas madrasah di seluruh Indonesia, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional. KSM ini rencananya akan diikuti oleh perwakilan siswa terbaik dari 33 propinsi untuk jenjang Madrasah Aliyah (MA) dan jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Direktur Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag, Dedi Setiadi mengungkapkan, KSM yang digelar untuk kali pertama oleh Kemenag ini dijadwalkan akan digelar pada 25 - 29 Juni 2012 mendatang di Bandung, Jawa Barat.
Untuk jenjang MA, dibagi ke dalam 5 bidang lomba, yakni Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, dan Ekonomi. Sedangkan untuk jenjang MTs dibagi ke dalam 3 bidang lomba, yakni Matematika, IPA-Fisika, dan IPA-Biologi.
"Ini saat ini Kemenag membuktikan kepada masyarakat umum bahwa pendidikan di madrasah bukan hanya mengajarkan pelajaran agama Islam, tetapi juga sains dan teknologi," ungkap Dedi kepada wartawan di Gedung Kemenag, Jakarta, Rabu (20/6).
Menurutnya, muatan-muatan pelajaran agama Islam di madrasah yang meliputi mata pelajaran Akidah Akhlak, Qur'an, Hadits, Fiqh, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), plus Bahasa Arab, merupakan nilai tambah pada pendidikan madrasah dibanding sekolah umum.
"Maka itu, melalui kegiatan KSM ini diharapkan dapat teridentifikasi potensi-potensi siswa siswi madrasah yang akan diproyeksikan mengikuti Olimpiade Saind Internasional," imbuhnya.
Penanggung jawab Kegiatan KSM 2012, Sastra Juanda mengungkapkan, ajang KSM ini ke depannya akan diselenggarakan setiap tahun. Pada tahun-tahun ke depan, lanjut Sastra, kegiatan KSM ini akan dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten/kota, propinsi, hingga nasional.
"Di dalam kegiatan ini, kita sertakan Madrasah Education Development Project (MEDP) yang merupakan kerjasama Kemenag dengan Asian Development Bank (ADB). Kegiatannya berupa kompetisi yang diikuti oleh siswa, guru dan kepala madrasah sasaran MEDP yang tersebar di 27 kabupaten di 3 propinsi. Antara lain, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan," sebutnya.
Dikatakan, kompetisi MEDP ini juga dijadikan langkah awal untuk meningkatkan budaya berprestasi di kalangan madrasah. Selain itu, Kemenag juga turut menyisihkan waktu untuk menggelar Rembuk Nasional Guru Madrasah di sela acara tersebut dan dihadiri 1000 orang guru madrasah.
"Di dalam rembuk nasional itu, para guru bisa mengemukakan pandangannya dan masukan untuk perkembangan pendidikan di madrasah. Jadi, sama halnya dengan rembuk nasional yang biasa digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)," jelasnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftaran Balon Rektor UI Dibuka
Redaktur : Tim Redaksi