Hanya tujuh poin yang mampu diraih dari delapan pertandingan di Serie A, membuat wakil presiden Milan Adriano Galliani gemas. Tangan kanan owner Milan Silvio Berlusconi itu sudah kehabisan akal untuk membenahi skuad Rossoneri, julukan Milan.
Karena masih ingin mempertahankan pelatih, Galliani memutuskan agar semua pemain harus menjalani ritiro. Di Italia, ritiro adalah pemusatan latihan di tengah musim yang diberlakukan kepada tim yang performanya sedang buruk.
Dengan pemberlakuan ritiro, maka para pemain tidak dibolehkan pulang ke rumah atau apartemennya setelah latihan. Mereka harus tetap tinggal di Milanello, markas latihan Milan, hingga masa pemberlakuan ritiro dicabut.
Galliani memerintahkan ritiro setelah kekalahan Milan dari Lazio 2-3 pada giornata kedelapan (20/10). "Saya berpikir, saya bertanggung jawab untuk memutuskan kebijakan seperti ini. Saya tidak bisa pastikan ini akan membantu," kata Galliani kepada Sky Sport.
"Paling tidak, dengan kebijakan seperti ini akan memberikan kesempatan kepada pemain untuk berpikir tentang apa yang sedang terjadi sekarang," terang Galliani.
Bagi tim sekelas Milan yang telah 18 kali scudetto dan tujuh kali menjuarai Liga Champions, berada di papan bawah, memiliki koleksi angka sama dengan tim yang berada di zona degradasi adalah petaka. Pelatih Massimiliano Allegri pun menduduki kursi panas.
"Normal ketika tim tidak mendapatkan hasil bagus, maka pelatih berada dalam bahaya," kata Allegri.
Bila tidak segera bangkit maka mereka bisa mengulang kegagalan pada 1981-1982. Ketika itu, Milan yang baru promosi dari Serie B karena sebelumnya terdegradasi akibat skandal Totonero, kembali terdegradasi setelah menjalani start yang buruk.
Galliani tidak memberikan kepastian kapan ritiro akan selesai. Semuanya bergantung pada hasil dua pertandingan berikutnya di matchday ketiga Liga Champions melawan Malaga, dini hari nanti, serta giornata kesembilan Serie A melawan Genoa (27/10). (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... The Gunner Harus Jaga Rekor Saat Krisis Pemain
Redaktur : Tim Redaksi