Catatan seismograf PPGG menunjukkan bahwa sejak pukul 06.00 hingga 08.51 WIT, terjadi gempa tremor menerus dengan amplitude 0,5 mm. Pada pukul 08.52 hingga 12.00 WIT, gempa tremor menerus terjadi dengan amplitude meningkat 1-2,5 mm, satu kali gempa letusan dengan amplitude 12 mm, empat kali gempa hembusan dengan amplitude 2-6 mm, tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitude 5-43 mm.
Secara visual, kondisi Gamalama sebagian besar tertutup kabut dan abu letusan yang menempel di daun-daun pohon dan tertiup angin. “Status Gamalama masih tetap pada Siaga level III,” ungkap Kepala PPGG, Darno Lamane.
Hujan abu yang kembali melanda Ternate, mengakibatkan aktivitas sosial di sejumlah bagian Kota Ternate lumpuh. Siswa-siswa yang tengah berada di sekolah langsung diperintahkan untuk dipulangkan ke rumah masing-masing oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. “Awalnya memang tidak ada perintah untuk libur.
Namun usai upacara HUT Perhubungan, abu kembali turun dan saya menerima laporan dari kepala-kepala sekolah bahwa keadaan tidak memungkinkan untuk melanjutkan aktivitas belajar mengajar. Oleh karena itu, saya perintahkan untuk dipulangkan dulu,” ungkap Kadis Penbud, Juhdi Taslim, saat dikonfirmasi Malut Post (JPNN Group).
Libur sekolah kemudian ditetapkan jatuh selama tiga hari, terhitung sejak Senin (17/9). Setelah itu, aktivitas sekolah diharapkan dapat berjalan normal seiring dengan harapan membaiknya kondisi Gunung Gamalama. “Mudah-mudahan saja setelah tiga hari itu kondisi gunung dan kota semakin membaik sehingga aktivitas belajar mengajar dapat dilanjutkan kembali seperti biasa,” harap Juhdi.,
Sementara itu menurut Kepala Stasiun Meterologi Bandara Baabullah, Palyama Anthony, menjelaskan bahwa peluang banjir lahar dingin diperkirakan belum belum melanda Kota Ternate. Pasalnya sesuai ramalan cuaca untuk hari ini, kondisi Kota Ternate berawan dengan hujan ringan, disertai angin selatan dengan kecepatan 5 – 15 knot (9-20 km/perjam). “Tapi saya tetap menghimbau warga di bantaran sungai agar tetap waspada,”harapnya.
Dia menambahkan untuk kondisi perairan Malut, tinggi gelombang antara 0,5 – 1,5 meter dengan cuaca berawan-hujang ringan. Khusus di perairan Kepulauan Sula, tinggi gelombang diperkirakan antara 1,5 – 2 meter.(mg-1/wt-2/onk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Suap Polisi Mulai Disidang
Redaktur : Tim Redaksi