Game Bisa Mendongkrak Kemampuan Anak Bermatematika

Senin, 24 Maret 2014 – 18:18 WIB

jpnn.com - KEMAMPUAN anak dalam matematika tidak harus selalu ditempa dengan buku-buku pelajaran atau pelajaran tambahan seusai sekolah. Sebab, game pun ternyata bisa menjadi alternatif untuk mempertajam otak anak bermatematika.

"Anak-anak tidak perlu keterampilan matematika khusus untuk mengamati dua grup titik-titik hitam dan menyatakan mana yang memiliki lebih banyak titik. Tapi mengerjakan hal-hal semacam itu pun dapat meningkatkan nilai matematika anak," kata peneliti Daniel Hyde, seperti dilansir laman Reuters, Minggu (23/3).

BACA JUGA: Jangan Sepelekan Gigitan Kucing

Psikolog selama bertahun-tahun telah mengetahui bahwa manusia terlahir dengan kemampuan untuk memperkirakan kuantitas tanpa menghitung. Kemampuan itu disebut ANS.

Namun, para peneliti masih bertanya-tanya tentang pengaruh ANS terhadap kemampuan berhitung seseorang. Daniel Hyde berserta rekan-rekannya dari Universitas Illinois pun berhasil menjawab hal yang menjadi pertanyaan para ilmuwan. Ia menemukan bahwa penggunaan ANS menyebabkan performa berhitung menjadi lebih baik.

BACA JUGA: 7 Hal yang Bikin Gairah Bercinta Suami Hilang

Untuk mencari jawaban itu, sekitar 100 anak peringkat atas di Boston berpartisipasi dalam studi Hyde. Para ilmuwan lantas menyelidiki  pengaruh ANS terhadap kemampuan matematika dan verbal anak.

Anak-anak itu dibagi ke dalam empat kelompok yang masing-masing diberi tugas berbeda. Grup pertama dan kedua bermain dengan permainan 'jumlah titik-titik hitam'. Pada dua kelompok titik hitam, anak di grup pertama harus menentukan mana yang memiliki lebih banyak titik.

BACA JUGA: Wisata di Thailand ala Coffee & Cycling

Sedang anak-anak di grup kedua harus menjumlahkan titik-titik itu. Dua grup sisanya diberi tugas yang tidak berhubungan dengan perhitungan, tapi membandingkan panjang garis dan membandingkan level kecerahan.

Setelahnya, mereka diberi persoalam matematika yang mudah. Anak-anak grup pertama dan kedua berhasil mengerjakan persoalan itu 25 persen lebih cepat dibanding anak-anak grup ketiga dan keempat. Ketika diberi persoalan matematika yang lebih sulit, anak-anak di grup pertama dan kedua mencetak skor 15 poin lebih tinggi dibanding anak-anak pada grup ke-3 dan ke-4.

Ketika penelitian diarahkan pada pengaruh latihan berbasis kuantitas terhadap kemampuan verbal anak, ternyata tidak ada perbedaan yang mencolok. Artinya, tidak ada hubungan antara pelatihan ANS terhadap kemampuan verbal.

Berdasarkan penelitian itu disimpulkan bahwa ada hubungan langsung antara pelatihan ANS dengan kemampuan matematika yang lebih baik. Meski demikian, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui secara pasti apa penyebabnya dan kapan usia terbaik untuk melatih ANS anak.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Haruskah Berjalan 10 Ribu Langkah Tiap Hari Agar Sehat?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler