Seorang pencipta game komputer baru asal Canberra berhasil memasarkan game terbaru ciptaannya di seluruh Australia dan luar negeri.Seorang pencipta game komputer baru asal Canberra berhasil memasarkan game terbaru ciptaannya di seluruh Australia dan luar negeri.
 Game bernama The blockbuster Borderlands: The Pre-Sequel diciptakan oleh satu-satunya perusahaan game AAA asal Australia, 2K Australia.Studio 2K Australia yang dikepalai oleh Tony Lawrence mengatakan game itu dirilis pertengahan oktober lalu dan dibangun dipemukiman warga di pinggiran Kota  Canberra.
"Itu merupakan game ketiga dari waralaba Borderlands, dan ini merupakan waralaba game yang sangat menarik,” katanya.
Namun Lawrence mengklaim tidak hanya game blockbuster saja yang berhasil diproduksi warga Canberra.
"Sebelumnya, ada Bioshock Infinity, sebelumnya lagi ada Bioshock 2, dan sebelumnya Bioshock, yang hingga kini masih menduduki peringkat teratas untuk game first-person shooter dalam sejarah industri game komputer,” katanya.
Direktur Utama Kreatif 2k Australia, Jonathan Pelling mengatakan game itu diciptakan untuk membangkitkan nuansa buku komik. Dan saat ini mereka tengah mengembangkan game baru yang bertema lebih ke kehidupan luar angkasa dengan melibatkan tim internasional.
"Lebih dari 100 orang dari berbagai latar belakang ilmu mulai dari artis, desainer, programmer semuanya ikut berkontribusi,” katanya.
Namun Pelling mengaku industri game yang belum terlalu terkenal membutuhkan dukungan yang lebih baik agar dapat tumbuh dan berkembang. "Saya berharap ada struktur yang lebih baik disekitar industri game, sebagaimana dukungan yang ada untuk industri hiburan lainnya di Australia,’ katanya. Lawrence mengakui kalau industrinya memang tidak terlalu dikenal.
 "Pada awal tahun berdiri dengan anggaran yang ada kami terpaksa harus memotong pengeluaran yaitu  dana pengembangan game interaktif," katanya. 
"Karenanya kami menginginkan adanya dukungan di awal tahun industri kami berdiri, mengingat ada orang-orang yang memiliki sejumlah ide besar bagi industri game tapi  terpaksa harus menghabiskan waktu atau akhir pekan mereka di garasi untuk membuat game tersebut." 
Lawrence mengakui industrinya tidak terlalu dikenal.
"Pada awal tahun berdiri dengan anggaran yang ada kami terpaksa harus memotong pengeluaran yaitu  dana pengembangan game interaktif," katanya. 
"Karenanya kami mengingkan adanya dukungan di awal tahun industri kami berdiri, mengingat ada orang-orang yang memiliki sejumlah ide besar bagi industri game tapi terpaksa harus menghabiskan waktu atau akhir pekan mereka di garasi untuk membuat game tersebut."    Canberra tengah berkembang menjadi sarang industri game

Harapan ini didukung oleh Direktur Akademi Hiburan Interaktif (AIE) John De Marghereti mengatakan Pemerintah Federal harus berbuat lebih banyak untuk mendukung industri game Australia. 
"Pemerintah perlu turun tangan dan memulainya dengan memberikan dukungan dana yang kuat," katanya. 
"Tetapi bahkan itu tidak cukup, mereka harus benar-benar mempertimbangkan pemotongan pajak atau apapun  yang pernah juga diberikan untuk mendukung industri film Australia,” 
Data dari analis internasional Gartner memperkirakan industri game akan terus tumbuh hingga mencapai lebih dari $US100 miliar di seluruh dunia tahun ini dan lebih dari  $US111 miliar pada tahun depan. 
Marghereti mengatakan Canberra sedang berkembang sebagai sarang dari industri game komputer.
"Salah satu masalah yang kita miliki di Canberra adalah lahan pekerjaan jenis ini sangat langka untuk kaum muda," katanya. 
"Saya pikir jika kita ingin memiliki masa depan untuk anak-anak kita di sini di Canberra, industri ini bisa menjadi salah satu sektor yang harus dikembangkan.  

BACA JUGA: Berusia 100 tahun, Burung Kakak Tua ini Terima Ucapan HUT dari Ratu Inggris

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sydney Open, Kesempatan Langka Kunjungi Bangunan Bersejarah di Sydney

Berita Terkait