Ganda Campuran Masih Jadi Tumpuan

Sabtu, 23 Februari 2013 – 10:08 WIB
JAKARTA  - Tim All England Indonesia menatap mantap kejuaraan bulu tangkis paling bergengsi tersebut. Kemarin (22/2) di Senayan Golf Club duta-duta Indonesia dilepas oleh ketua umum PB PBSI Gita Wirjawan.

Dalam pertemuan kemarin, Gita memberikan dukungan serta motivasi penuh kepada Sony Dwi Kuncoro dkk. Tahun lalu, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menyabet satu gelar kejuaraan yang sudah berusia 103 tahun itu.

"Kita pastinya berharap masih bisa meneruskan prestasi tahun lalu dimana Tontowi dan Liliyana menjadi juara di All England. Entah siapa yang bisa memenangi, saya mewakili bangsa Indonesia ini memberikan dukungan dan doa untuk putra-putri terbaik tanah air," tutur Gita kemarin.

Berkaca dari hasil-hasil sebelumnya, memang pasangan Tontowi/Liliyana masih dikedepankan menjadi andalan. Namun jangan lupakan juga dua wakil Indonesia yang prestasinya tengah membaik.

Ya, Sony di tunggal putra yang berhasil masuk empat besar dunia. Dan M.Ahsan/Hendra Setiawan yang masuk ke posisi ke-28 besar dunia. Sony berhasil mencapai babak semifinal Super Series Premier korea terbuka dan final Super Series Malaysia terbuka. Sedang Ahsan/Hendra menapak babak perempat final Korea Terbuka dan jadi jawara di Malaysia terbuka.

Pelatih tunggal putra pelatnas Joko Supriyanto membenarkan kalau Sony menjadi harapan terbesar di tunggal putra. Absennya Simon Santoso di All England karena dalam masa penyembuhan sakit gondongan, menjadikan arek Suroboyo itu asa Merah Putih masuk semi final.

"Sony targetnya empat besar. Kalau Tomy Sugiarto dan Hayom Rumbaka masuk perempat final," tutur Joko.

Simon sendiri terlihat cukup terpukul karean absen di All England. Saat diwawancara kemarin, Simon bertutur pengembalian kesehatan menjadi prioritasnya sekarang.

"Kalau sedih pastinya iya. Namun mau apa lagi. Kesehatan menjadi yang utama buat saya. Mungkin April baru bisa turun di New Zealand Open," sebut Simon.

Lantas bagaimana dengan ganda campuran jika menjadi tumpuan utama Indonesia" "Saya kira, saya hanya bisa berusaha sekuatnya mempertahankan. Apalagi kata orang-orang mempertahankan justru lebih sulit daripada merebut," tutur Owi, sapaan Tontowi Ahmad kemarin.

Dalam persiapan menuju All England ini, Owi menempa diri tiga kali lebih keras daripada masa persiapan tahun lalu. Intensitas latihan yang meningkat sampai empat kali sehari sejak Januari lalu membuatnya lebih merasa siap di All England ini.

Butet, sapaan Liliyana Natsir, mengaku bebannya untuk mempertahankan juara All England sedikit terbantu seiring naiknya prestasi rekan-rekannya. "Sony serta Ahsan/Hendra membuat saya dan Owi lebih ringan bebannya. Jadi, ibaratnya tanggung jawab kami ada yang dibagi. Dan jujur itu membantu kami untuk menatap All England ini," sebut Butet.

Nah, pelatih ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngardi tak mau muluk soal target Hendra/Ahsan di All England. "Feeling saya, Hendra/Ahsan ini bisa melaju sampai semi final. Kuncinya pada konsistensi permainan," ucap Herry IP.

Iming-iming bonus sebesar tiga kali gaji cukup memotivasi para atlet seandainya menjadi juara di All England. Sebelum turun di All England, 17 atlet akan memanaskan mesin dulu di Gold Grand Prix Jerman 26 Februari-3 Maret. (Dra)

Pemain Yang ke All England

Tunggal Putra
Sony Dwi Kuncoro
Tommy Sugiato
Dionysius Hayom Rumbaka

Tunggal Putri
Linda Wenifanetri
Aprilia Yuswandari
Bellaetrix Manuputty
Adriyanti firdasari

Ganda Putra
Rian Agung/Angga Saputra
M.Ulinnuha/Ricky Karanda
Hendra Setiawan/M.ahsan

Ganda putri
Nitya krishinda/Anneke Feinya
Suci Rizki/Della Destiara
Tiara Rosalia/gebby ristiyani
Greysia Polii/Anggia Shitta

Ganda campuran
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
M.rijal/debby Susanto
Fran kurniawan/Shendy Puspa
Riky Widianto/richi Puspita
Tabik,
Diar Candra

BACA ARTIKEL LAINNYA... Valeria Papua Barat Gasak Pertamina

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler