Ganda Putri Indonesia Pikul Beban Berat di Japan Open

Senin, 10 September 2018 – 12:14 WIB
Della Destiara Haris (kanan) dan Rizki Amelia Pradipta. Foto: bwf

jpnn.com, TOKYO - Pelatih ganda putri timnas bulu tangkis, Eng Hian berencana merombak skuatnya sepulang dari tur di tiga turnamen Japan Open, China Open dan Korea Open bulan ini. Jika tidak berhasil meraih gelar BWF Tour sampai akhir tahun, pemain di sektor ganda putri bisa dicoret.

Saat ini, baru Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang bisa diandalkan Indonesia untuk bersaing mengejar tiket Olimpiade Tokyo 2020. Para pelapisnya belum bisa berbuat banyak. Di bawah mereka, ada Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta (peringkat 11 BWF) dan Anggia Shitta/Ni Ketut Mahadewi (peringkat 16). Sepanjang 2018, tak satu pun gelar mereka dapatkan. Termasuk yang levelnya hanya Super 300.

BACA JUGA: 8 Wanita Unggulan di Japan Open 2018

Kedua pasangan itulah yang akan diutak-atik. Eng mencoba memasangkan Della dengan Anggia, sedangkan Rizki dengan Ketut. Ini terbilang mengejutkan. Karena secara peringkat Della/Rizki dan Anggia/Ketut stabil di 20 besar BWF.

''Ini bukan masalah ranking, tapi soal prestasi. Kalau masuk delapan atau tujuh besar tapi enggak pernah dapat gelar, ya mendingan saya bongkar,'' jelas Eng Hian.

BACA JUGA: Badan Panas, Liliyana Natsir Batal Ikut Japan Open 2018

Buat Anggia/Ketut, ini adalah kedua kali mereka dipisahkan. Sebelumnya sudah pernah, pada awal tahun lalu. Anggia sempat tampil bersama Meyrisa Cindy. Sedangkan Ketut bersama Nitya Krishinda Maheswari. Tetapi, nasib mempertemukan mereka kembali. Salah satu alasannya, Nitya kembali mengalami cedera lutut. Saat itu, penampilan mereka membaik.

''Saya melihat memang ada perubahan secara mindset dari Anggia. Tetapi itu belum cukup, saya mau mereka bisa ambil satu gelar,'' kata Eng Hian.

BACA JUGA: Negeri Sakura Kuasai Daftar Unggulan Ganda Putri Japan Open

Menurut mantan pemain ganda putra Indonesia itu, perubahan skuat akan berlaku mulai Denmark Open Super 750 BWF Tour, pada 16-21 Oktober mendatang. Apakah perombakan ini akan berdampak besar?

Seharusnya begitu. Della/Anggia sudah pernah berpasangan ketika bermain di Jaya Raya Jakarta. Keduanya menjadi tulang punggung klub saat tampil di Superliga Badminton. Sedangkan, bagi Ketut/Rizki, ini akan menjadi yang pertama. Namun, keduanya punya tipe permainan yang mirip. Ketut selama ini dikenal sebagai playmaker saat tampil bersama Nitya maupun Anggia. Demikian pula dengan Rizki.

Jika tidak ada perbaikan juga, Eng sudah mengultimatum akan mencoret kedua pasangan dari perebutan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020. Sebagai pendamping Greysia/Apriyani, dirinya akan mengambil pemain dari pelatnas pratama. ''Lihat dulu sampai akhir tahun ini,'' tegas Eng.

Selama ini, ganda putri pelapis di sektor pratama juga terus diberikan kesempatan tampil di BWF Tour bersama para seniornya. Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva ataupun Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto bisa menjadi opsi jika memang Della/Anggia dan Ketut/Rizki benar-benar gagal. ''Nanti lihat dulu lah hasilnya. Saya ingin pelapis ini bisa kasih bukti dulu,'' urai Eng Hian.

Para pemain memilih menyikapi perombakan skuat ini secara positif. Ketut, misalnya. Dia tertantang untuk memberikan bukti yang diminta Eng. Pebulu tangkis Suryanaga Surabaya itu berjanji menampilkan kemampuan terbaiknya. ''Selama ini saya juga all out. Tapi memang belum ada kesempatan untuk juara. Selanjutnya saya akan lebih maksimal,'' tuturnya. (nap/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 8 Unggulan Ganda Putra Japan Open 2018


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler