jpnn.com - JAKARTA - Program kolaborasi Lakon Indonesia, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), serta Kedutaan Besar Prancis bersama PINTU Incubator, memboyong tujuh seniman dan desainer Prancis ke tanah air.
Adapun tujuan kedatangan para seniman dan desainer ternama ini ialah untuk mendorong potensi industri fesyen lokal supaya bisa menembus global.
BACA JUGA: Brand Fesyen Lokal Asal Tangerang Ini Makin Digandrungi Para Influencer
Inisiator PINTU Incubator sekaligus pendiri Lakon Indonesia Thresia Mareta mengungkapkan industri fesyen Indonesia terbilang jalan di tempat dalam kurun waktu belasan tahun terakhir.
Dengan upaya menghadirkan
BACA JUGA: Dorong Kemajuan Brand Fesyen Lokal, Tokopedia Fashion Week 2023 Digelar
Menghadirkan experts ke tanah air, maka diharapkan dapat membawa angin segar bagi para pelaku fesyen lokal.
"Kami perlu melakukan sesuatu, terutama ketika dunia internasional ini sudah bergerak semua, sehingga tidak boleh ketinggalan," kata Thresia di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
BACA JUGA: Calvin Klein Luncurkan Ratusan Jam Tangan Fesyen Koleksi 2023
Thresia menekankan industri fesyen Indonesia memiliki potensi yang besar untuk diterima di kancah global atau internasional.
Terbukti dari ketertarikan para experts fesyen Prancis yang sengaja datang ke Indonesia untuk bertukar pengetahuan tentang industri lokal.
"Para experts yang datang bukan orang sembarangan, loh. Mereka direktur Premiere Classe, Trade Show, itu masih satu manajemen dengan Paris Fashion Week," ujarnya.
Adapun tujuh seniman dan desainer yang hadir, di antaranya, Alphonse Maitrepierre, Joshua Cannone, Martial Charasse, Lucie Brochard, Jonathan Canuti, Mossi Traore, dan Juliette Pasquier.
Beberapa dari para ahli tersebut tercatat pernah bekerja di jenama fesyen global, seperti Chanel dan Gaultier.
Menurut Thresia, para ahli industri fesyen Prancis tidak mungkin datang ke Indonesia jika negeri ini tak memiliki potensi. "Artinya, apa, mereka melihat ada potensi kita," imbuh Thresia. (mcr31/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah