Gandeng BTB, Menparekraf Finalisasi Pembukaan Pariwisata Bali

Rabu, 23 Juni 2021 – 21:48 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (ANTARA/Heru Suyitno)

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyiapkan pembukaan pariwisara Bali yang ditargetkan pada Juni-Juli 2021.

Kali ini, dia menggandeng Bali Tourism Board (BTB) sebagai penggerak penciptaan pariwisata Bali yang berkualitas dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Tersangka Pembunuhan Sadis Ini Sudah Ditangkap, Tak Diberi Ampun, Dooor!

Organisasi yang merupakan gabungan dari sembilan asosiasi di Bali itu dimintanya untuk berperan serta dalam merealisasikan sejumlah pra kondisi pembukaan pariwisata Bali.

Antara lain penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin hingga perluasan testing terhadap wisatawan yang berlibur di Bali. Peran serta dukungan dari BTB katanya sangat penting, mengingat kebijakan yang dihadirkan oleh pemerintah nantinya secara langsung dijalankan oleh seluruh anggota BTB.

BACA JUGA: Lagi, Sarang Narkoba di Palembang Digerebek, Polisi Dilempar Batu dan Dicekik

“Kami baru saja melakukan diskusi dan ini penyiapan konkret dari finalisasi persiapan pembukaan Bali. Tentunya kami butuh dukungan industri, karena akhirnya nanti yang akan mengeksekusi adalah temen-temen yang ada di garda terdepan, yaitu yang bergerak di industri pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandiaga, Sabtu (12/6/2021).

"Banyak masukan yang kami terima, tetapi kami ingin meyakinkan bahwa proses penyiapan ini akhirnya bisa kami finalkan jika mendapat dukungan dari semua pihak, terutama dari industri. Karena langkah-langkah kerja yang ingin kami pertahankan ini semuanya ada di industri," imbuhnya.

BACA JUGA: Menparekraf Sandiaga Ajak Para Pengelola Desa Wisata Ikuti Ajang ADWI 2021

Pembukaan pariwisata Bali diharapkannya dapat memulihkan perekonomian, terutama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.

Sebab, merujuk laporan keuangan pada akhir kuartal kedua yang berakhir pada Juni 2021, dijelaskannya perekonomian Bali kembali terkontraksi.

Bahkan, keuangan sejumlah hotel di Bali dilaporkan telah berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan saat ini.

"Dua minggu lagi kuartal kedua berakhir, nah data yang saya dapat bahwa kontraksi di Bali berlanjut dan angkanya ini tidak terlalu jauh dibandingkan dengan kuartal pertama, malah terkontraksi cukup dalam," papar Sandiaga.

"Ini yang harus disikapi segera, harus bergerak cepat dan menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu bagi siapa saja yang betul-betul membutuhkan. Kalau tidak akan terjadi kerusakan yang total dan fatal," jelasnya.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Mas Menteri ini mengatakan, peran serta seluruh pihak dibutuhkan dalam melengkapi pra kondisi pertama yakni, pengendalian covid-19 serta sejumlah pra kondisi lainnya. Seperti pra kondisi kedua, yakni kondisi covid-19 secara global.

Pra kondisi ketiga yang berkaitan dengan Travel Corridor Arrangement yang meliputi persyaratan bagi wisatawan, seperti sudah tervaksin dan melalui beberapa tahapan seperti testing sebelum keberangkatan.

"Dan penanganan end to end CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) ini juga menjadi pertimbangan utama," ungkap Sandiaga.

BACA JUGA: Oknum Perawat RS di Palembang Ditangkap Polisi, Kasusnya Memalukan

"Tentunya kesiapan ini yang sekarang kami prioritaskan, mudah-mudahan, Insya Allah semangat supaya temen-temen di sini juga memiliki secercah harapan agar pariwisata dan ekonomi kreatif serta ekonomi kita semua, lapangan kerja bisa terselamatkan," kata Sandiaga.(dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler