jpnn.com, PAPUA BARAT - PT Pertamina International Shipping (PIS) mengumumkan kerja sama dengan Yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE) untuk pemberian bantuan pelayanan medis rumah sakit apung di Papua Barat.
Kerja sama itu ditandai dengan pendatanganan yang dilakukan oleh CEO PIS Yoki Firnandi dan Managing Director doctorSHARE Tutuk Utomo Nuradhy, serta disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly selaku Penasehat doctorSHARE.
BACA JUGA: Cerita Nengsih Samady, Tak Pernah Absen Mengikuti Pertamina Eco RunFest Sejak 2017
Selain itu, kolaborasi itu merupakan rangkaian kegiatan program “BerSEAnergi untuk Laut” PIS dan program tanggung jawab sosial hingga lingkungan perusahaan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir serta mendukung kelestarian laut.
Dukungan PIS berupa operasional penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II milik doctorSHARE di Sorong, Papua Barat, pada Desember nanti.
BACA JUGA: Pertamina Ingin Wujudkan Sekolah Adiwiyata Nasional Berbasis Energi Terbarukan
Layanan ini setara dengan rumah sakit darat tipe C, mencakup medik umum, klinik spesialis, kebidanan, kefarmasian, hingga penunjang lainnya seperti persediaan medis, ambulance dan laboratorium.
“PIS sebagai perusahaan yang bergerak di sektor maritim, menyadari bahwa salah satu tantangan dalam menyediakan fasilitas kesehatan di negara maritim terbesar dunia ini adalah aksesibilitas. Kehadiran rumah sakit apung menjadi salah satu jawabannya, dan sinergi ini menjadi wujud nyata komitmen PIS untuk menyejahterakan masyarakat pesisir,” ujar Yoki, Minggu (19/11).
BACA JUGA: Melalui SSC, Pertamina Group Memaksimalkan Efisiensi dengan Transformasi Layanan Bersama
Managing Director doctorSHARE Tutuk Utomo Nuradhy menjelaskan bantuan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah Sorong, terutama di Distrik Seget dan sekitarnya.
Sebab, kata dia, wilayah itu wilayah itu untuk akses ke RSUD terdekat terbilang sulit dan mahal.
“RSA Nusa Waluya II rencananya akan melayani selama 45 hari di Papua dengan target hingga 5000-7000 pasien, termasuk untuk operasi minor maupun mayor,” kata Tutuk Utomo Nuradhy.
Untuk itu, lanjutnya, PIS dan doctorSHARE membuka kesempatan bagi para relawan tenaga medis untuk membantu menyediakan layanan kesehatan di RSA Nusa Waluya II pada periode pelayanan tersebut.
Pendaftaran relawan dibuka mulai Senin (20/11).
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly selaku Dewan Penasehat dari doctorSHARE mengapresiasi bantuan yang disalurkan oleh PIS untuk RSA Nusa Waluya II, yang akan melayani fasilitas kesehatan di Papua Barat pada Desember mendatang.
“Uluran tangan dari para donatur yang peduli bisa memberikan bantuan aksesibilitas kesehatan, terutama untuk masyarakat kami yang berada di pelosok dan pulau-pulau terpencil. Saat ini, doctorSHARE telah memberikan pelayanan medis lebih kepada 350 ribu orang, dan tentunya akan terus bertambah,” papar Yasona.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan apa yang dilakukan oleh doctorSHARE adalah hal luar biasa.
Para tenaga medis dan seluruh pihak yang mendukung bekerja dengan hati membantu pemerintah memberikan layanan kesehatan, mulai dari operasi medis, intervensi kesehatan ibu dan anak, serta rumah sakit kecil di daerah yang kesulitan akses.
“Lalu saya mendengarkan apa yang dibutuhkan oleh docterSHARE, pertama kebutuhan alat medis lalu kedua adalah kebutuhan operasional termasuk bahan bakar kapal,” kata Budi.
Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina mendukung penuh kiprah anak usaha dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat termasuk bekerja sama dengan doctorSHARE untuk Rumah Sakit Apung di Papua Barat.
"Dukungan ini bentuk komitmen pada SDGs dengan membantu Pemerintah dalam menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia," ujar Fadjar.
Diketahui, doctorSHARE adalah yayasan nirlaba yang fokus pada pelayanan media.
Yayasan ini didirikan oleh dr. Lie Agustinus Dharmawan pada 2008 yang menggagas hadirnya rumah sakit terapung pertama di Indonesia.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadir di Pekanbaru, Pertamina SMEXPO Diikuti 30 UMKM Unggulan, Ada Banyak Acara Menarik
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian