Gandeng LG, Hyundai Siap Memproduksi Baterai Mobil Listrik di Cikarang

Senin, 06 November 2023 – 06:18 WIB
Ilustrasi logo Hyundai IONIQ Electric. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Mengamankan stabilitas pasokan baterai di Asia Tenggara, Hyundai Energy Indonesia telah menjalin kerja sama dengan LG Energy Solution Ltd.

Kerja sama itu diwujudkan dengan mempersiapkan pabrik baterai di Cikarang Bekasi, Indonesia, yang rencananya akan beroperasi pada semester kedua 2024.

BACA JUGA: Hyundai Palisade Calligraphy Night Edition 2024 Kental Dengan Nuansa Gelap

Pabrik tersebut nantinya akan memasok kebutuhan battery pack dan sistem untuk kendaraan baterai.

Fransiscus Soerjopranoto Chief Operating Officer (COO) PT. Hyundai Motor Indonesia (HMID) mengatakan bahwa produksi baterai yang bekerja sama dengan LG Energy Solution menghabiskan total investasi senilai USD 1,1 miliar.

BACA JUGA: Hyundai Bakal Merilis Mobil Listrik Murah Pada Pertengahan 2024

"Kami mau perkenalkan baterai lokal, supaya bisa dipasarkan dan di-instal, di-assembly bersamaan dengan kendaraan listrik Hyundai di Indonesia," ungkap Fransiscus beberapa waktu lalu.

"Dengan kemampuan memproduksi baterai secara lokal maka banyak hal yang bisa direduksi.

BACA JUGA: Hyundai Menghadirkan EV Fast Charging Station di Starbucks Lebak Bulus

“Salah satu targetnya mampu menghadirkan harga mobil listrik yang lebih kompetitif,” ujar dia.

"Hyundai Ioniq 5 dipastikan jadi pengguna baterai pertama bikinan dalam negeri," tegas Fransiscus.

Lebih jauh lagi dia mengatakan bahwa produksi secara lokal ini tak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga untuk ekspor ke negara-negara Asia Tenggara dan lebih luas.

"Kami sudah berkomitmen dengan pemerintah, bahwa tahun ini kapasitas produksi mobil listrik di 20.000 unit dan tahun depan mau kami naikkan menjadi 70.000 unit," jelas Fransiscus.

Pabrik baterai hasil kerja sama Hyundai dengan LG itu akan memproduksi 10 GWh Nickel Manganese Cobalt Oxide (NMC) sel baterai lithium-ion setiap tahunnya yang akan mendukung lebih dari 150.000 BEV.

Jenis baterai tersebut menggunakan material yang terdiri dari lithium, nikel, mangan, dan kobalt.

“Kami produksi NMC karena nikel dan kobalt di Indonesia sumber utama untuk material baterai kami, dan nikel nomor 1," ucap Fransiscus.

Selain itu, NMC merupakan teknologi yang saat ini sudah dikembangkan Hyundai dan cukup stabil untuk sebuah mobil listrik, selain efisien dan aman. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hyundai Stargazer dan Creta Bikin HMI Tersenyum


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler