Gandeng Muhammadiyah Demi Pemerataan Beasiswa

Jumat, 10 Maret 2017 – 02:20 WIB
Muhammadiyah. Foto: Muhammadiyah

jpnn.com, JAKARTA - jpnn.com - Era globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut penduduk Indonesia menyesuaikan keahlian dasar yang harus dikuasai.

Salah satunya adalah penggunaan bahasa asing.

BACA JUGA: Muhammadiyah DKI Jakarta Resmi Merapat ke Anies-Sandi

Bahasa menjadi salah satu keuntungan besar dalam masa ini sehingga dibutuhkan penguasaan bahasa yang baik dan benar.

Sejak 2016, Euro Management Indonesia mengampanyekan Gerakan Indonesia 2030: Sejuta Indonesia di JantungDunia.

BACA JUGA: Ayo Buruan Daftar, Ada Program Beasiswa S1 dan S2 Nih

Sampai saat ini sudah ada 4.000 orang dari kalangan siswa dan siswi SMA, mahasiswa serta jurnalis yang mendapatkan kursus itu selama dua semester.

Kursus bahasa ini diberikan secara cuma-Cuma, tanpa seleksi, dan gratis.

BACA JUGA: Pesepak Bola Muda Indonesia Raih Beasiswa ke Spanyol

Untuk mengembangkan program itu, Euro Management Indonesia bersinergi dengan lembaga dan organisasi sosial kemasyarakatan.

Sinergi dilakukan agar manfaat dari program ini dapat dirasakan pula oleh kalangan organisator dan akademisi.

Salah satunya dengan Muhammadiyah. Euro Management menjalin kesepakatan dengan Muhammadiyah, Rabu (8/3).

Kesepakatan ditandatangani Presiden Direktur sekaligus CEO Euro Management Indonesia Bimo Joga Sasongko dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

Itu adalah langkah awal dimulainya kerja sama dalam bidang pelatihan bahasa asing yaitu bahasa Inggris, Jerman dan Prancis.

Dengan adanya kerja sama ini, misi Euro Management Indonesia untuk melakukan pengembangan dan pemerataan pemberian beasiswa kursus bahasa asing dapat terwujud.

Kerja sama dilakukan karena PP Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia.

Muhammadiyah juga mempunyai visi serta misi yang sama dalam program pengembangan SDM  di Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan.

Kerja sama awal ini akan berlangsung hingga jangka waktu satu tahun.

“MoU ini dibuat sebagai payung hukum dalam melakukan kerja sama strategis ke depan. Diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat terbentuk kerja sama-kerja sama teknis yang lebih substantif dengan mengedepankan kepentingan umat, terutama yang berkaitan dengan pendidikan masyarakat,” kata Bimo. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Klinik Apung Said Tuhulele, Persembahan Muhammadiyah


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler