Gandeng PBNU, Mentan Tanam Jagung Serentak di Indonesia

Selasa, 04 September 2018 – 13:41 WIB
Kementan dan PBNU tanam jagung serentak untuk seluruh Indonesia di Lampung. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, LAMPUNG - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan tanam jagung serentak di seluruh Indonesia, Selasa (4/9). Penanaman itu dilaksanakan di Lampung, Bengkulu, Kalimantan Timur, Jawa Barat, NTB dan Jawa Timur dengan luas total 73.051 hektare.

Amran mengatakan, tanam perdana jagung ini merupakan realisasi dari kerja sama Kementan dengan PBNU pada 2018 yang totalnya seratus ribu hektare. Kerja sama dimaksudkan untuk mendorong peningkatan produksi jagung nasional, sehingga ekspor jagung terus ditingkatkan dan juga berdampak langsung pada perekonomian umat.

BACA JUGA: Menteri Amran-PBNU Tanam Perdana Jagung Seluruh Indonesia

“Hal tersebut sejalan dengan apa yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengentaskan kemiskinan. Kami harus menyanyangi rakyat," kata Amran di sela-sela penanaman jagung du Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Berdasarkan angka ramalan (Aram) I produksi tanaman pangan 2018, produksi jagung 2018 ditargetkan 30,05 juta ton atau naik 7,34 persen dari 2017. Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi jagung dengan kontribusinya terhadap produksi nasional mencapai 8,6 persen.

BACA JUGA: Kiai Ma’ruf dan Cak Imin Bersafari Temui Santri di Jatim

“Target ini optimistis bisa dicapai karena luas panen jagung tahun ini mencapai 5,73 juta hektare. Khusus di Lampung, luas panen jagung mencapai 486.313 hektare dengan produktivitasnya 5,3 ton per hektare sehingga total produksi mencapai 2,58 juta ton,” ucap Amran.

Amran menekankan, dalam empat tahun terakhir, produksi jagung telah meningkat secara signifikan. Menurutnya, berdasarkan data BPS pada 2014 produksi jagung di Indonesia sebesar 19,0 juta ton.

BACA JUGA: Kementan Dorong Petani Tetap Produktif meski Kemarau

Peningkatan produksi mulai terjadi pada 2015 menjadi 19,6 juta ton. Pada 2016 produksi jagung masih melanjutkan tren peningkatan dengan capaian produksi 23,6 juta ton. Puncaknya, pada 2017 produksi jagung sudah mencapai 28,94 juta ton.

“Produksi ini meningkat 22,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Alhasil, Indonesia tidak mengimpor jagung pada 2017, bahkan telah ekspor ke berbagai negara. Tak hanya jagung, ekspor komoditas pertanian 2017 naik 24 persen,” terang dia.

Padahal pada 2015, tambah Amran, Indonesia impor jagung 3,5 juta ton, tapi dengan digenjot program jagung, impor 2016 turun 62 persen dan 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak. Pada 2018 ini, Indonesia sudah ekspor jagung ratusan ribu ton.

“Jika tidak ada program Upaya Khusus, Indonesia akan impor empat ton sampai lima juta ton," kata dia.

Terkait kerja sama Kementan dengan PBNU 2018, adapun bantuan benih jagung di Pringsewu sebanyak 45 ton untuk 3.006 hektare yang nilainya mencapai Rp 1,9 miliar. Kementan pun memberikan bantuan untuk Kabupaten Pringsewu berupa padi gogo 1.050 hektare, traktor dua roda sepuluh unit, pompa air sepuluh unit, cultivator lima unit.

Selain itu, Kementan juga memberikan bantuan untuk Provinsi Lampung berupa bibit kopi robusta 830 hektare sebanyak 830 ribu batang, peremajaan kakao 270 hektare dengan bantuan bibit 270 ribu batang, rehabilitasi lada 1.125 haektare bantuan bibitnya 900 ribu batang dan rehabilitasi pala 200 hektare bantuan bibitnya 12 ribu batang.

Hadir Ketua Umum PBNU yang diwakili Ketua Bidang Ekonomi Umarsyah, Asisten Teritorial Angkatan Darat Mayjen TNI Supartodi, anggota DPD RI Anang Prihantoro, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim dan Bupati Pringsewu Sujadi. Hadir juga Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asian Games 2018 Jadi Momentum Tingkatkan Perkarantinaan


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
adv_kementan   PBNU  

Terpopuler