Gandeng Sido Muncul, Pavilion Indonesia Jajaki Pasar Turki dengan Produk UMKM

Sabtu, 09 Juli 2022 – 21:35 WIB
Perusahaan agregator UKM/UMKM dan industrial Indonesia berkolaborasi dengan KJRI Istanbul mengandeng Sido Muncul dengan dua produk andalannya, Tolak Angin dan Kuku Bima menjajaki Pasar Turki. Foto: Dokumentasi Pavilion Indonesia

jpnn.com, ISTANBUL - Perusahaan agregator UKM/UMKM dan industrial Indonesia berkolaborasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indoneaia (KJRI) Istanbul mengandeng Sido Muncul dengan dua produk andalannya, Tolak Angin dan Kuku Bima menjajaki Pasar Turki.

Selain Sido Muncul, Pavilion Indonesia diramaikan oleh beberapa perusahaan Indonesia beserta produk andalannya, seperti Caffino, Kopi Latte Instant 3 in 1, Samara Micron, Kendang Potato Chips, Instant Mixed Seasoning Past, dan Dry & Mixed Seasoning.

BACA JUGA: Lewat Digitalisasi, Sandiaga Uno Bantu UMKM Naik Kelas

Selain itu, Prospero Food, Cocoa Powder, Realcho, Chobayoo Chocolate Ball, Iwaku Mangut Iwak Manyung Khas Demak (Smoked Fish & Frozen Seafood).

F Istanbul 2022 merupakan pameran perdana industri makanan dan minuman dalam kemasan yang diselenggarakan pada 5-7 Juli 2022 di Istanbul Expo Center, Yesilkoy, Istanbul, Turki.

BACA JUGA: Dua UMKM di Bogor dan Yogyakarta Dapat Bantuan Ekspor dari Bea Cukai, Mantap

F Istanbul berfokus pada Business to Business (B2B) dengan potensi transaksi pembelian lebih dari 600 ribu ton per tahun dari 6 ribu lebih calon pembeli dari 40 negara yang hadir.

Sejumlah negara itu, yakni Azerbaijan, Belarusia, Indonesia, Georgia, India, Iran, Kazakhstan, Mesir, Rusia, dan Uzbekistan.

Di sisi lain, F Istanbul juga memamerkan produk makanan.

Adapun pameran itu mencakup keseluruhan industri, dari hulu ke hilir.

Mesin produksi makanan, kemasan, hingga perlengkapan pendukung, seperti sarung tangan dan displai produk pun disajikan dalam satu kegiatan.

Dalam kesempatan itu, Booth Paviliun Indonesia Konsul Jenderal Imam Asari mengatakan Turki merupakan negara yang strategis untuk menjadi panggung promosi produk Indonesia ke pasar global.

Sebab, kata dia, Turki telah membuktikan keuletannya menghadapi inflasi.

Lebih lanjut Imam mengatakan daya tarik Turki tetap menjadi nomor satu guna mempromosikan produk Indonesia.

"Dengan semakin tumbuhnya perusahaan Indonesia di Turki akan terbuka kesempatan bagi UMKM untuk bergotong royong dari hulu ke hilir guna menaklukan pasar Turki dan negara-negara sekitarnya," ujar Imam dalam keterangannya, Sabtu (9/7).

Sementara itu, pemilik Marmara Alkiko mengatakan dukungan dari KJRI Istanbul, pihaknya semakin bersemangat untuk membawa produk FnB Indonesia ke dalam pasar global.

Menurut Alkiko, sektor FnB yang ada di Indonesia menjadi sorotan pada saat pameran berlangsung.

"Indonesia merupakan perwakilan tunggal dari Asia Tenggara pada pameran kali ini. Alhamdulillah selama tiga hari kegiatan itu berlangsung, produk yang kami bawa sangat diminati oleh para potensial visitor," kata Alkiko.

Alkiko mengatakan produk Indonesia mampu bersaing dengan produk dari negara lain baik dari kemasan dan rasa.

"Peminatnya sangat beragam, baik dari pasar domestik Turki hingga dari Timur Tengah, bahkan sampai Kanada, dan Austria," ujar Alkiko.

Selama lima hari, potensi perdagangan yang diraih Pavilion Indonesia mencapai hingga Rp 10 miliar dengan perkiraan penjualan lebih dari 12 kontainer pesanan produk.

Baik produk dalam kemasan seperti Tolak Angin dan Kuku Bima ke lima negara yang berdekatan dengan Turki maupun pesanan rempah-rempah asli Indonesia. (cr3/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler