JAKARTA - Pemerintah mulai menggandeng pihak swasta untuk melanjutkan program seribu tower rumah susun sederhana milik (rusunami). Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) membidik pembangunan apartemen baru untuk program itu sekaligus penyediaan Rumah Sakit untuk pekerjanya.
"Pembangunan apartemen baru yang menyediakan unitnya untuk program rusunami ini akan diberi kemudahan perizinan. Dengan begitu program ini bisa tetap berjalan," kata Asisten Deputi Evaluasi Perumahan Formal Kemenpera Bernaldy, akhir pekan lalu.
Dia menyebutkan, pembangunan rusunami di kawasan perkotaan memang terkendala masalah lahan yang harganya mahal. Karena itulah, selain menggandeng swasta, pemerintah juga berupaya menggandeng Kementerian BUMN agar dapat menggunakan tanah milik kementerian tersebut.
Menurut Bernaldy, diharapkan apartemen baru bisa menyisihkan 30 persen dari total unitnya untuk rusunami. "Tahun ini sudah ada dua pembangunan apartemen baru di Jakarta yang ikut mendorong program untuk masyarakat berpenghasilan rendah," katanya. Pertama, pembangunan apartemen LA City di daerah Lenteng Agung Timur dan satu lagi di daerah Delta Cakung, Pulogadung.
Dia menambahkan, saat ini Kemenpera juga tengah mengkaji kenaikan harga rusunami dan akan melakukan sejumlah perubahan peraturan terkait jual beli hunian vertikal. "Pemerintah menetapkan harga rusunami yang tidak terkena Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp 144 juta per unit," kata Bernaldy.
Di tempat yang sama, Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengaku selain membangkitkan gairah rusunami, pihaknya juga memlaksanakan tugas khusus dari Presiden SBY untuk membangun Rumah Sakit khusus pekerja. "Kami mendapat penugasan khusus dari Presiden untuk membangun rumah sakit khusus pekerja di kawasan Jabodetabek," katanya.
Dia menjelaskan rumah sakit tersebut akan melayani kebutuhan para pekerja terkait masalah kesehatan mereka. Selain itu juga untuk membantu meringankan beban para pekerja apabila mereka mengalami masalah kesehatan.
Kemenpera, tambah Djan Faridz, akan menggandeng Kementerian BUMN dan pihak Jamsostek dalam program peningkatan kesejahteraan pekerja. Apalagi hal ini juga menjadi salah satu arahan Presiden saat peringatan Hari Buruh pada 1 Mei lalu di Batam.
"Rumah sakit ini nantinya akan dibangun di sejumlah kawasan industri yang ada di Jabodetabek, para pekerja dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut," tuturnya. Anggarannya sekitar Rp 200 miliar untuk pembangunan tiga rumah sakit, yakni di sejumlah kawasan industri seperti Bekasi, Tangerang, dan Karawang. (vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebutuhan Listrik di KTI Mulai Teratasi
Redaktur : Tim Redaksi