Gangguan Ginjal Akut, Tiga Balita Meninggal

Senin, 31 Oktober 2022 – 17:43 WIB
Direktur RSUDAM Lampung dr. Lukman Pura menyampaikan keterangan pers mengenai pasien gagal ginjal akut di Kota Bandar Lampung, Senin (31/10/2022). (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) di Kota Bandar Lampung, tiga pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal meninggal dunia.

Tiga pasien gangguan ginjal akut yang meninggal berusia balita, terdiri atas satu anak berusia 11 bulan, satu anak berusia delapan bulan, dan satu anak berusia 13 bulan.

BACA JUGA: Gagal Ginjal Akut di Jakarta Terus Bertambah, Tembus 172 Kasus

Direktur RSUDAM dr Lukman Pura mengatakan pasien berusia 11 bulan yang mengalami gangguan ginjal akut progresif atipikal meninggal pada Sabtu (22/10), pasien berusia delapan bulan yang masuk ruang perawatan pada Selasa (25/10) meninggal satu hari setelahnya, dan pasien ketiga yang berusia 13 bulan meninggal pada Jumat (28/10) pukul 17.00 WIB, setelah dirawat selama sepekan.

"Ketiga pasien anak gangguan ginjal itu meninggal dunia di waktu berbeda, yang pertama adalah pasien usia 11 bulan karena kondisi yang kurang baik, serta yang usia delapan bulan juga terjadi perburukan keadaan," katanya, Senin.

BACA JUGA: Geng Motor Keroyok 3 Warga, Satu Orang Dibunuh, di Sini Lokasinya, Ngeri

"Untuk pasien usia 13 bulan ini sebenarnya kami dan dokter optimis akan sembuh, sebab ada sejumlah perbaikan keadaan setelah dilakukan cuci darah melalui selaput perut atau Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis selama tiga hari," kata dia.

Menurut dia, setelah tiga hari menjalani terapi cuci darah melalui selaput perut, pasien bisa mengeluarkan urine dan kondisinya membaik.

BACA JUGA: Bharada E Ungkap Pengakuan Mengejutkan soal Pelecehan Seksual Putri Candrawathi

"Selama tiga hari kami sudah optimis, sebab yang menangani sampai 15 dokter, selain itu urine sudah bisa keluar sampai ada 20-30 kali penggantian. Namun, memang setelahnya beberapa hari terjadi penurunan kondisi dan terjadi gagal napas," katanya.

Sedangkan satu pasien yang dikategorikan sebagai suspek, menurut dia, telah diperbolehkan pulang karena hanya mengalami dehidrasi.

"Sudah diperbolehkan pulang karena setelah diinfus keluar urine sebanyak 200 kubik sentimeter, balita tersebut ternyata hanya dehidrasi dan hasil laboratorium tidak mengarah ke gangguan ginjal," katanya.

"Sampai saat ini belum ada pasien (gangguan ginjal akut) lagi, karena secara nasional pun kasusnya menurun," kata Lukman Pura. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dijebloskan ke Tahanan, Nikita Mirzani Mengamuk


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler