jpnn.com - BANJARNEGARA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggenjot percepatan penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem dengan menggerakkan kepala desa.
Ganjar juga mengupayakan optimalisasi anggaran desa dengan Inpres yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur desa.
BACA JUGA: PDI Perjuangan: Ada Dukungan Nyata Masyarakat untuk Ganjar Pranowo
Ganjar menyampaikan itu dalam Silaturahmi Akbar bersama Forum Kepala Desa dan Perangkat Desa (FKPD) Dipayudha di Hotel Fox, Kabupaten Banjarnegara, Jateng, Selasa (30/5) siang.
"Kami memberikan pesan ada target penurunan stunting, kemiskinan ekstrem mesti kita kejar. Tentu inline dengan masa jabatan saya yang berakhir 5 September ini, kita genjot," kata Ganjar seusai acara.
BACA JUGA: Hasto: Kehadiran Ganjar Tidak Hanya Menggetarkan, tetapi Jadi Magnet Kepemimpinan Politik
Ganjar menyebutkan penggejotan penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem dari tingkat desa lantaran kades beserta perangkatnya telah menelurkan banyak program dan inovasi.
Hal itu dikarenakan kades menjadi ujung tombak pemerintahan di tingkat terkecil, sehingga kontrol daerah yang dilakukan jauh lebih mudah dan mencakup seluruh warganya.
BACA JUGA: Bunda Merah Putih & TKRP Bersatu untuk Menangkan Ganjar di Pilpres 2024
"Saya mengapresiasi karena banyak desa yang punya inovasi di tingkat desa. Apakah tata kelolanya, apakah fasilitas desa termasuk BUMDes-nya, kerja sama antardesa, ini pengalaman yang mesti kita kawal," ungkap Ganjar.
Kendati demikian, Ganjar juga mendorong kades membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan yang digelontorkan ke desa.
Menurut Ganjar, realisasi bantuan keuangan kepada pemerintah desa belum didukung laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan senilai Rp 610,2 miliar.
Laporan tersebut menyusul temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, saat menyerahkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Jawa Tengah.
Untuk Kabupaten Banjarnegara, Ganjar menuturkan telah menyelesaikan laporan 100 persen. Ganjar meminta daerah lain untuk mengikuti Kabupaten Banjarnegara.
"Saya juga ingatkan karena kemarin pemeriksaan BPK itu laporannya ada yang belum sampai, meskipun adminstratif sifatnya, saya minta untuk dikejar, tetapi di Banjarnegara alhamdulillah sudah selesai seratus persen," ucap Ganjar.
"Maka target nasional ini kita bereskan di level pemerintahan yang terkecil. Sehingga nanti kalau itu beres, mengerucutnya ke atas performancenya akan bagus. Dan saya ingatkan, jangan korupsi," pungkas Ganjar dikutip dari keterangan tertulisnya. (boy/rls/pnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi