Ganjar Bersedih, Ada yang Tega Menolak Pemakaman Jenazah Pasien Corona

Rabu, 01 April 2020 – 12:54 WIB
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik. FOTO: ANTARA/Dok

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak menolak pemakaman jenazah pasien corona.

Penolakan jenazah pasien corona itu belakangan ini sudah terjadi di beberapa daerah. Ganjar mengaku sangat miris dengan penolakan tersebut.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gaji PNS Dipotong, Pejabat Ogah Diisolasi, Ada Pesan Habib Rizieq Nih

Karena itu dia meminta hal serupa tidak terjadi lagi dan masyarakat menghargai perasaan keluarga jenazah.

"Tolong, tolong betul saya meminta. Jangan ada lagi penolakan terhadap jenazah yang dinyatakan positif corona. Mari kita jaga perasaan korban dan keluarganya," kata Ganjar saat dikonfirmasi di rumahnya, Rabu (1/4).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Tak Ada Corona di Negara-negara Ini, Rizal Ramli Menangis, Jangan ke Puncak!

Dirinya menegaskan sudah bertanya ke sejumlah pakar kesehatan terkait hal ini. Dari situ dia mendapat informasi, bahwa kalau sudah meninggal dan prosedur pemakaman sudah dilakukan, itu tidak akan menimbulkan penularan.

"Kalau sudah dilakukan sesuai prosedur, jenazah sudah dibungkus dan dikubur, itu tidak apa-apa. Virusnya ikut mati di sana. Yang penting jangan ikut melayat," tegasnya.

Stigmatisasi dan penolakan itu, lanjut Ganjar, pasti akan menyakitkan baik keluarga korban termasuk yang meninggal. Apalagi, ada beberapa korban yang sudah terstigmatisasi itu ditolak dimana-mana.

"Kasihan mereka, mereka itu bukan musuh kita. Justru mereka butuh dukungan. Ingat lho, sudah banyak yang sembuh dari penyakit ini," ucapnya.

Untuk itu, Ganjar memohon pada masyarakat untuk tidak melakukan penolakan. Sebab, pemerintah telah memiliki ketentuan yang sudah standar protokol kesehatan.

Penolakan dari masyarakat, lanjut Ganjar, justru akan semakin membuat keluarga terpukul. Mereka yang kehilangan orang tercinta, tidak boleh mendekat, tidak boleh melihat wajahnya pasti sudah sangat menderita.

"Jagalah perasaan mereka, kita harus merasakan sakitnya seperti apa mereka saat ini. Mereka sudah sangat sakit dengan kondisi ini, tolong jangan ditambah lagi perasaan sakitnya mereka. Mari kita berikan dukungan dan semangat bersama-sama," tegasnya.

Sekadar diketahui, aksi penolakan pemakaman jenazah yang meninggal akibat covid-19 terjadi di beberapa tempat.

Warga berdalih takut tertular virus dari jenazah yang dimakamkan. Bahkan, ada jenazah yang sudah dimakamkan, terpaksa digali kembali karena adanya penolakan warga.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler