Ganjar Desak Pemerintah Segera Daftarkan Kebaya Sebagai Warisan Budaya tak Benda ke UNESCO

Minggu, 27 November 2022 – 01:25 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: dok tim media Ganjar

jpnn.com, SOLO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong pemerintah Indonesia untuk ikut mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO.

Pasalnya, National Heritage Board (NHB) atau Dewan Warisan Nasional Singapura, mendaftarkan kebaya menjadi warisan budaya tak benda ke UNESCO pada Maret 2023 mendatang.

BACA JUGA: Ribuan Santri di Lampung Timur Dukung Ganjar jadi Presiden 2024

Selain itu, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam juga ikut dalam upaya pengajuan itu.

Terlebih, di Indonesia hampir seluruh daerah, terutama pulau Jawa, Bali dan Sumatera memiliki pakaian kebaya.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Gempa di Cianjur

Pendaftaran ke UNESCO itu juga, sebagai upaya agar budaya Indonesia tidak diklaim negara lain.

"Kita langsung gabung ikut mendaftar saja dan seluruh kekayaan tak benda kita karena kondisi dunia seperti ini, daftarkan semuanya. Banyak-banyakan, kalau tidak nanti akan diambil orang," kata Ganjar, ditemui seusai membuka Kejurda Esports Jawa Tengah di Balaikota Solo, Sabtu (26/11).

BACA JUGA: Door to Door, Layanan Kesehatan MI BIN Disambut Positif Korban Gempa di Cianjur

Ganjar menambahkan, proses pendaftaran warisan budaya ke UNESCO harus melalui proses yang cukup panjang.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia juga didesak untuk segera mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda.

Selain kebaya, Ganjar juga berharap pemerintah Indonesia bisa segera mengajukan warisan budaya tak benda lainnya yang belum terdaftar di UNESCO, agar tidak ada warisan budaya Indonesia yang diklaim lagi oleh negara lain, seperti halnya batik, yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

"Semua bisa mengklaim layaknya batik. Rasa-rasanya orang berkebaya tidak hanya satu orang Indonesia. Maka pakailah kebaya, jangan pakai baju adat orang lain," ucap Ganjar.(chi/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler