jpnn.com, JAKARTA - Pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertekad mewujudkan ekonomi biru.
Program ini diyakini bisa mengakselerasi ekonomi nasional, karena Indonesia punya potensi sangat besar.
BACA JUGA: 5 Gagasan Blue Economy dari Menpora Dito di KTT Tingkat Menteri AIS Forum 2023
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Chico Hakim mengatakan Ganjar-Mahfud memilih fokus pada ekonomi biru karena melihat fakta Indonesia sebagai negara yang 77% wilayahnya adalah lautan.
Namun, pemerintah belum mampu mengkapitalisasi potensi itu sebagai ujung tombak PDB.
BACA JUGA: Bappenas Pastikan Blue Economy jadi Prioritas Kerja sama Negara ASEAN
"Angka 7,6% PDB dari sektor maritim sangat kecil dibandingkan potensi yang ada," kata Chico Hakim.
Chico menilai itu sebagai sebuah ironi, karena Presiden Joko Widodo mencanangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
BACA JUGA: Ganjar Mengaku Banyak Mendapatkan Masukan dari Jusuf Kalla
Chico bilang perjalanan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia tanpa kemajuan berarti dari tahun ke tahun.
"Permasalahannya bukan pada cita-cita, tapi pada keseriusan dalam upaya mewujudkannya. Tercermin pada tidak adanya penekanan tentang ketahanan laut Indonesia di APBN dari tahun ke tahun," ujar Chico.
Dalam memaksimalkan misi ekonomi biru, Ganjar-Mahfud bakal memulainya dengan menggali potensi-potensi yang paling mudah dijangkau dan dikapitalisasi, seperti memasifkan budidaya rumput laut di berbagai daerah.
"Rumput laut yang hanya butuh tak sampai jarak puluhan meter dari pantai untuk melakukan budi daya. Artinya, investasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar dan sangat mungkin direalisasikan segera dan serentak di banyak wilayah," kata Chico.
Dalam dokumen visi-misi disebutkan setidaknya ada delapan program unggulan Ganjar–Mahfud yang disiapkan untuk mewujudkan ekonomi biru.
Pertama, mengakselerasi 11 potensi maritim. Misal, mendorong potensi perikanan tangkap, mendongkrak produksi perikanan budidaya, membangun industri pengolahan hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan, menangkap potensi pertambangan dan energi di laut, dan memperkuat potensi sumber daya alam nonkonvesional.
Kedua, penangkapan ikan terukur berbasis kuota dan zonasi. Ketiga, tata kelola laut yang inklusif dan berkelanjutan.
Keempat, program maritim unggul, terutama mendorong peningkatan konektivitas maritim.
Kelima, membangun industri galangan kapal. Keenam, mendorong industri perikanan dan hasil laut. Ketujuh, mengatasi pencemaran laut. Terakhir, meningkatkan potensi wisata maritim. (flo/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi