jpnn.com, JAKARTA - Duet Ganjar Pranowo – Calon Wakil Presiden (Cawapres Mahfud MD menjadi satu-satunya pasangan yang siap memberantas habis korupsi, kolusi, dan nepotisme di Indonesia
Konsistensi itu disampaikan pasangan nomor urut 3 itu saat berkampanye di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pandeglang, Provinsi Banten, pada Jumat (1/12).
BACA JUGA: Kunjungi MUI NTT, Ganjar Dipuji soal Komitmennya Jaga Toleransi
Baik Ganjar maupun Mahfud sama-sama mengusung isu utama yaitu pemberantasan KKN hingga ke akar-akarnya.
Di hadapan para pendukungnya, Ganjar Pranowo secara tegas mengungkapkan bahwa KKN adalah musuh bersama bangsa yang harus dientaskan dari negeri ini.
BACA JUGA: Ganjar Kritik Penegakan Hukum Era Jokowi, Ahmad Ali Malah Menyindir Balik
Dia berjanji akan meninjau ulang berbagai regulasi yang berpotensi menciptakan KKN, eksistensi lembaga pengawasan, dan integritas aparat penegak hukum.
“Saya bersama Prof Mahfud akan proaktif untuk memastikan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme berjalan sesuai mekanisme yang berlaku. Korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah musuh bangsa, musuh negara, dan musuh seluruh elemen bangsa yang harus diberantas sampai ke akar-akarnya,” kata Ganjar.
BACA JUGA: Alam Ganjar Kagum Dengan Saung Angklung Udjo yang Jaga Eksistensi Budaya
Dia mengatakan program kampanye sengaja dimulai dari ujung timur dan barat Indonesia untuk memastikan keseriusan duet Ganjar-Mahfud dalam pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Ganjar-Mahfud bertekad untuk menyejahterakan rakyat Indonesia tanpa KKN.
Di ujung timur, Ganjar memulai kampanye perdana pada 28 November 2023 di Merauke. Sementara itu, Mahfud berkampanye di Sabang, Provinsi Aceh.
Pasangan Ganjar – Mahfud dinilai paling cocok diduetkan untuk memberantas korupsi di Indonesia. Pribadi Ganjar dan Mahfud, yang telah bertahun-tahun memegang posisi penting dan strategis di pemerintahan, tapi mereka dapat menjaga komitmen untuk tidak mencari dan mencuri kesempatan apalagi melakukan korupsi. Kehidupan keluarga Ganjar dan Mahfud juga tetap sederhana.
“Kebersihan pribadi dan komitmen kerja kami selama ini menjadi bekal senjata yang sangat penting. Sebab kami tidak akan mungkin sanggup membabat akar dari korupsi jika tangannya tak kuat dan pedang yang digunakan berkarat,” kata Ganjar.
Seperti diketahui, selama dua periode menjadi anggota DPR RI, Ganjar tetap konsisten menolak suap dalam kasus korupsi e-KTP, yang melibatkan mantan Ketua DPR RI Setya Novanto.
Pendekar Hukum
Sementara, Mahfud sudah tidak perlu diragukan lagi keberaniannya membongkar berbagai kasus besar, mulai dari kasus Ferdy Sambo, kejanggalan transaksi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sampai soal safe deposit box Rafael Alun.
“Jadi, kami adalah paket komplit, bersih, dan bernyali. Dua kualitas penting untuk bisa menyikat mafia hukum dan KKN yang sudah mengakar di Indonesia. Kami akan bersihkan Indonesia dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Harus, tanpa ampun,” kata Ganjar.
Mahfud yang berkampanye di Provinsi Banten dan DKI Jakarta, mengungkapkan bahwa sejarah reformasi harus menjadi pijakan dalam pembenahan sistem agar terhindar dari KKN serta penegakan hukum tanpa pandang bulu dalam pemberantasan KKN.
Di Jawa Tengah, lanjut Mahfud, Ganjar fokus perhatian pada peningkatan kesejahteraan pegawai dan pembenahan sistem agar terhindar dari praktik KKN.
“Mas Ganjar dan saya bertekad memajukan Indonesia Timur. Dan, akar persoalan yang harus diberantas adalah korupsi, kolusi, dan nepotisme. KKN harus dijadikan sebagai musuh bersama,” kata Mahfud.
Dia mengatakan strategi Ganjar meliputi, peningkatan transparansi dan akuntabilitas, mengoptimalkan proses digitalisasi birokrasi untuk menguatkan sistem pengawasan, dan meningkatkan transparansi proses, perbaikan SOP internal untuk membentuk budaya kerja yang mendukung proses reformasi hukum, dan menjamin kesejahteraan aparat penegak hukum selama bekerja dan setelah pensiun.
“ Yang terpenting adalah kami sama-sama pemberani dan punya nyali, dengan didasari sikap moral yang baik serta keimanan yang kuat . Ini modal yang tidak bisa dianggap remeh. Tanpa keberanian, kami mungkin bisa menyikat habis mafia hukum,” kata Mahfud. (flo/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Natalia