jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menilai alasan Ganjar Pranowo mangkir dari panggilan penyidik KPK di kasus e-KTP karena sibuk persiapan Pilkada Gubernur Jawa Tengah, tak masuk akal.
Bahkan, Arief memandang bahwa lembaga pimpinan Agus Raharjo sebenarnya sudah bisa menetapkan politikus PDIP itu sebagai tersangka atas keterangan para pihak di kasus yang merugikan negara Rp 2,3 triliun itu.
BACA JUGA: KPK Bantah Bawa Bupati Bengkalis
"Sebenar KPK sudah bisa segera menetapkan Ganjar sebagai tersangka dengan dasar pengakuan Nazarudin dan Setya Novanto tentang Ganjar yang terima fee hingga 500 ribu dollar AS," ucap Arief kepada JPNN.com, di Jakarta, Selasa (5/6).
Hal itu menurut Arief tidak lepas dari kesaksian dua orang di bawah sumpah pengadilan yang menyatakan keterlibatan Ganjar Pranowo, yakni Muhammad Nazaruddin dan Setya Novanto.
BACA JUGA: KPK Segera Umumkan Status Bupati Bengkalis
"Keduanya menuding Ganjar yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua Komisi II DPR menerima aliran suap," tegasnya.
Arief juga mengatakan kalau Ganjar punya slogan Mboten Korupsi Mboten Ngapusi (Tidak korupsi dan tidak bohong) dalam Pilkada Jateng, apalagi sudah sangat percaya diri menang dan merasa bersih dari kasus e-KTP, seharusnya dia tidak mangkir dari panggilan KPK.
BACA JUGA: Salam Metal, Bupati Purbalingga Kader PDIP Jadi Tahanan KPK
"Kok pakai mangkir segala dipanggil sama KPK? Harusnya datang dong jangan alasan karena sibuk Pilkada," tegas Arief.
Karena itu, tambahnya, KPK seharusnya dalam minggu ini kembali menjadwalkan pemanggilan Ganjar untuk dimintai keterangan dalam kasus e-KTP.
"Jika menolak jemput paksa saja Ganjar yang katanya mboten korupsi mboten ngapusi itu," pungkas Arief. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semoga PDIP Ikut Koalisi Keumatan Usung Capres Pilihan Ulama
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam