Ganjar Mendadak Undang Anak Muda Ikut Pertemuan Bupati Wali Kota, Ternyata Ini Tujuannya

Rabu, 11 Maret 2020 – 16:00 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau hasil karya anak muda Jateng. Foto: Humas Jateng.

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memang tidak pernah kehabisan akal mencari cara untuk membangun wilayah yang dipimpinnya.

Kini, untuk kali pertama Ganjar mencoba mengundang perwakilan anak muda untuk berbicara di hadapan bupati, wali kota dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Jawa Tengah.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Honorer K2 dan Nonkategori Setia Menunggu, Virus Corona Merajalela

Anak-anak muda ini sengaja diundang Ganjar untuk mencekoki para pemangku wilayah dengan virus ekonomi kreatif.

Ganjar melakukan sesuatu di luar kebiasan itu karena ingin seluruh bupati/wali kota se Jawa Tengah membangun ekonomi kreatif di daerah masing-masing.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Pesan untuk Honorer K2 Lagi, Rombongan Paspamres Kecelakaan di Sungai Sebangau

Caranya, dengan menggandeng dan memberikan akses sebesar-besarnya pada generasi muda.

"Saya sengaja mengundang anak-anak muda dalam gelaran Musrenbang ini untuk mendengarkan ide segar mereka. Tadi itu ada usulan bagus, mereka memberikan gambaran yang baru soal industri kreatif. Ini bisa memberikan inspirasi, bahwa ada banyak hal yang bisa dikerjakan untuk meningkatkan ekonomi," kata Ganjar usai Musrenbangwil Kedungsepur di Kota Lama Semarang pada Rabu (11/3).

Ganjar selama ini selalu memberikan pembinaan kepada anak muda untuk mengoptimalkan potensi masing-masing.

Belum lama ini, dia meluncurkan coworking space yang digunakan sebagai tempat berlatih para startup muda di Jateng.

"Tidak perlu berpikir besar untuk menggerakkan seluruh potensi ekonomi kreatif se-Jateng, tapi bisa yang kecil-kecil dulu. Misalnya Kota Lama di Semarang ini, siapa yang mau mengembangkan ekonomi kreatif di sini kalau bukan anak-anak muda. Nanti kami akan berikan pendampingan dan pembinaan," imbuhnya.

Tak hanya perkotaan, peran anak muda dalam pengembangan ekonomi kreatif, lanjut Ganjar, juga bisa digalakkan hingga ke tingkat desa.

Di Lasem Rembang misalnya, di sana ada tempat yang bisa dijadikan pengembangan industri kreatif anak muda.

Untuk itu, Ganjar meminta kepada seluruh bupati/wali kota agar peduli terhadap optimalisasi peran anak muda di daerah masing-masing.

"Entah seni, film, kriya dan lainnya itu bisa dibuat. Saya minta kawan-kawan muda ini aktif dan tidak hanya menunggu. Nanti kami dorong seluruh Kabupaten/Kota memberikan ruang pada kawan-kawan ini agar eksis. Tidak hanya pada tataran konsep, tapi aksi nyata di lapangan," tutupnya.

Sementara itu, Ketua Ekonomi Kreatif (KEK) Jateng, Adin Hysteria yang hadir mengatakan, selama ini upaya peningkatan ekonomi di Jateng hanya fokus pada pembangunan pabrik dan industri manufaktur lainnya. Sementara di sektor industri kreatif, peran pemerintah dirasa masih belum optimal.

"Padahal, industri kreatif yang banyak digerakkan anak muda, terbukti berhasil menyumbang peningkatan ekonomi sangat besar di Indonesia," kata dia.

Menurut Adin, pandangan daerah terhadap industri kreatif masih sebelah mata. Selama ini kalau bicara peningkatan ekonomi, biasanya yang dipikirkan hanya membangun pabrik dan lainnya.

"Padahal, ada potensi besar yang belum digarap, yakni industri kreatif yang kini digemari anak-anak muda saat ini. Dan ini potensinya sangat bagus apabila digarap dengan benar," imbuhnya.

Dari Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkeraf) mencatat, industri kreatif menyumbang 7,44 persen dari total perekonomian nasional. Tiga industri kreatif yang paling banyak adalah kuliner, fashion dan kriva.

Selain itu, banyak daerah yang sukses dengan pengembangan industri kreatifnya. Bangka Belitung misalnya, daerah itu menjadi terkenal dan maju berkat industri film dan novel.

"Jateng bisa mengoptimalkan itu. Banyak potensi yang ada di Jateng, baik dari sisi geografis maupun sumber daya manusianya. Banyak anak muda di Jateng yang berpotensi mengembangkan itu," tegasnya.

Tak hanya di perkotaan, kemajuan teknologi kini membuat anak muda di desa juga menjadi kreatif. Banyak inovasi yang dimunculkan karena keisengan, waktu luang dan pengalaman masing-masing.

Namun selama ini, mereka belum terarah dengan baik sehingga, startup yang muncul belum begitu terasa dampaknya terhadap peningkatan ekonomi di Jateng.

"Dalam forum ini, saya berharap seluruh Kabupaten/Kota di Jateng bisa meningkatkan potensi ekonomi kreatif yang digerakkan anak-anak muda. Mereka bisa menciptakan inovasi baru dalam peningkatan ekonomi di Jawa Tengah," pungkasnya. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler