jpnn.com - MUSI RAWAS - Calon Presiden Republik Indonesia Ganjar Pranowo kembali menginap di rumah warga.
Ganjar pada Senin (6/11) hingga Selasa (7/11) menginap di rumah milik Tambah Sutrisni (50), di Desa Trikoyo, Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas, Sumatera Selatan.
BACA JUGA: Sukarelawan Pandawa Optimistis Raih Suara Anak Muda Untuk Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
Hal itu membuat Sutrisnis kaget.
Dia bahkan menangis terharu.
BACA JUGA: Kris Tjantra: Fokus Sukarelawan Ganjarist Bergerak ke Akar Rumput
Sutrisni tidak menyangka Ganjar menginap di rumahnya.
“Wah, saya sampai nangis, enggak percaya Pak Ganjar mau menginap di rumah saya,” ungkap Sutrisni dalam keterangannya, Selasa (7/11).
BACA JUGA: Ganjar-Mahfud Dapat Dukungan dari Sukarelawan JAGA-NU Jabar
Hal ini bagaikan mimpi bagi Sutrisni.
Sebab, dia yang sangat mengidolakan Ganjar, kini bisa bertemu langsung dengan mantan gubernur Jawa Tengah yang menjabat dua periode itu.
Terlebih lagi, Ganjar mau menginap di rumah Sutrisni.
“Seperti bermimpi saja rasanya. Beliau itu idola saya. Biasanya saya hanya lihat di Instagram, malam ini datang dan mau tidur bareng keluarga saya. Seperti mimpi, benar enggak nyangka," ungkapnya.
Ganjar yang tiba di rumah Sutrisni sekitar pukul 18.00 WIB.
Dia langsung disambut antusias.
Tak hanya keluarga Sutrisni, tetapi ratusan masyarakat setempat sudah berkumpul menyambut Ganjar.
Mereka juga ingin bertemu dan melihat Ganjar dari dekat.
Ganjar pun berterima kasih kepada warga.
“Terima kasih, izin, saya ngerepoti. Malam ini mau tidur di sini,” kata Ganjar kepada keluarga Sutrisni.
Warga pun mengaku senang dengan kehadiran Ganjar di desa itu.
“Enggak apa-apa, pak, kami malah senang sekali kedatangan bapak. Ini anugerah buat desa kami," ucap warga kompak.
Ganjar pada malam hari ke luar menemui ratusan masyarakat yang sudah berjubel di halaman rumah Sutrisni.
Capres RI Ganjar Pranowo menginap di rumah warga Desa Trikoyo, Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas, Sumatera Selatan. Foto: Tim GP.
Masyarakat sudah berkumpul sambil duduk lesehan di atas karpet menunggu Ganjar.
Lalu, Ganjar yang ke luar mengenakan sarung dan berkaus oblong, menemui mereka dan mengobrol.
Dalam suasana yang akrab, Ganjar mendengarkan curahan hati dan aspirasi masyarakat sekitar.
Mulai dari persoalan harga sembilan bahan pokok (sembako) yang tinggi, masalah pupuk, kesehatan, pendidikan, pakan ikan, hingga keluhan guru honorer.
Ganjar dengan serius mendengarkan setiap masukan dan pertanyaan, sering kali diselingi dengan guyonan yang membuat suasana makin santai.
"Pak Ganjar asyik sekali. Enggak ada sekat dengan rakyat. Duduk lesehan sambil guyonan, tetapi beliau serius mendengarkan suara rakyat," ucap Fahmi, salah satu warga.
Selama lebih dari dua jam, Ganjar berbincang dengan masyarakat Musi Rawas.
Dia merasa senang karena mendapat banyak masukan dan harapan dari warga setempat.
"Hampir beberapa kali saya menginap di rumah warga, saya mendapat banyak masukan, seperti soal harga pangan, pupuk, pendidikan, kesehatan, guru honorer dan lainnya,” ungkap Ganjar.
Dia mengatakan obrolan semacam ini merupakan sesuatu yang penting.
"Kalau pemerintah sering bertemu masyarakat, maka masalah akan selesai," kata Ganjar.
Dia menjelaskan bahwa selama 10 tahun menjabat gubernur Jateng, sering tidur di rumah warga.
Hal itu untuk mendengar aspirasi dan mengambil inspirasi dari masalah yang dihadapi masyarakat untuk dicarikan solusi.
Ganjar tetap melakukan pendekatan seperti itu hingga saat ini.
"Dengan tidur di rumah warga, bertemu langsung dan mengobrol, kami bisa mengerti apa yang menjadi persoalan masyarakat. Tidak hanya mendengarkan suara rakyat, tetapi juga merasakan apa yang mereka rasakan," pungkas Ganjar Pranowo. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi