Ganjar Mengizinkan Asrama Haji Donohudan jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Rabu, 02 Desember 2020 – 23:22 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menanggapi permintaan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo untuk menjadikan asrama haji Donohudan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Ganjar menegaskan pihaknya mengizinkan karena Donohudan memang dipersiapkan untuk itu.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: PA 212 Ngotot Reuni? Rizieq Shihab Tak Muncul, Moeldoko Angkat Suara

"Oke, kalau saya oke saja. Donohudan itu memang kami siapin kok, oke saja kalau mau dipakai. Hotel ada, Donohudan juga ada. Umpama Solo mau pakai, masuk nanti sore. Nggak usah lama-lama," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Rabu (2/12).

Ganjar memang sedang mendorong seluruh kabupaten/kota untuk memiliki tempat isolasi terpusat.

BACA JUGA: Kaget, Pak Ganjar Langsung Telepon Menkes

Bahkan ditargetkan, sebelum 9 Desember mendatang, semua tempat isolasi terpusat di masing-masing kabupaten/kota sudah tersedia.

Dengan adanya tempat isolasi terpadu, maka masyarakat yang terpapar Covid-19 dapat lebih nyaman melewati masa karantina.

BACA JUGA: Pak Ganjar akan Menyiapkan Tempat Isolasi Mandiri di Beberapa Kabupaten

Di tempat itu, mereka bisa beristirahat dengan tenang, terkontrol, dokter selalu mengecek dan makan terjamin.

"Kan memang lebih baik terpusat, daripada isolasi di rumah. Soalnya isolasi di rumah kalau tidak memenuhi syarat, justru menjadi klaster rumah tangga. Dan sekarang, klaster rumah tangga itu menjadi klaster tertinggi di Jateng," jelasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan bahwa ruang isolasi rumah sakit di Solo telah penuh.

Dia mengusulkan agar asrama haji Donohudan difungsikan untuk menampung pasien positif Covid-19.

Namun, dia mengatakan, sudah mengusulkan hal itu pada Ganjar selama tiga kali, tapi belum ada tanggapan.

Dia beralasan, pemusatan tempat isolasi di Donohudan itu lebih baik daripada isolasi mandiri di rumah.

Sebab, isolasi di rumah tidak bisa memutus mata rantai penyebaran virus, akan tetapi justru membahayakan keluarga lainnya. (flo/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler