Ganjar Minta Guru Tak Memberi Tugas Berat ke Siswa Selama Belajar dari Rumah

Minggu, 22 Maret 2020 – 11:51 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengumpulkan para tokoh agama. Foto: Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kalangan guru di semua tingkatan sekolah agar tidak membebani para pelajar dengan tugas-tugas yang berat selama mengikuti pembelajaran dari rumah sebagai antisipasi penyebaran virus Corona jenis baru (COVID-19).

"Murid-murid jangan dibebani dengan tugas-tugas yang rata-rata, mereka yang komplain ke saya, bukan justru belajar metode daring tapi guru memberi tugas-tugas yang banyak dengan 'deadline' yang 'mepet'," katanya di Semarang, Minggu (22/3).

BACA JUGA: Ganjar Minta Warga Jateng tak Takut Mengikuti Tes Covid-19

Menurut Ganjar, selain dinilai tidak efektif pemberian tugas yang berat tersebut justru bisa membuat para siswa dirundung stres.

Orang nomor satu di Jateng itu mengaku jika menerima banyak komplain dari para pelajar akibat tugas dari guru yang makin banyak.

BACA JUGA: Cara Risma Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Warganya

"Mungkin mereka bosan dan proses belajar daringnya itu tidak interaktif, cenderung satu arah berbentuk beban-beban tugas yang panjang," ujarnya.

Ganjar menyebut jika materi pembelajaran di rumah akan lebih efektif jika berkaitan dengan COVID-19.

BACA JUGA: Lima Obat yang Berpotensi Dikembangkan Melawan Virus Corona

"Mulai dari apa itu Corona, bagaimana mencegah, perilaku apa yang harus diubah sampai bagaimana bicara dengan temannya agar semua mengerti 'social distancing'," katanya.

Selain itu, materi atau tugas juga bisa berisi muatan yang bersifat menumbuhkan kreativitas pelajar seperti buah apa yang bisa menjaga ketahanan tubuh, vitamin apa yang harus diminum sehingga tubuh bisa tahan sehingga virus bisa dilawan, buah yang kandungannya mungkin bisa ditanyakan kepada siswa-siswi.

Menyikapi hal tersebut, Ganjar mengambil beberapa langkah yakni selain pelajar, mulai Senin (23/3) seluruh guru juga melaksanakan pembelajaran dari rumah alias "work from home" untuk semua tingkatan jenjang pendidikan.

Terkait hal itu, Ganjar menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota masing-masing.

"Guru-guru, anda juga boleh bekerja di rumah, sekolahan dijaga oleh kepala sekolah, TU atau guru piket secara bergantian sehingga mereka bisa bekerja di rumah lebih banyak," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler