jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Ganjar Pranowo meminta tiga kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan penanganan kasus COVID-19 agar segera mengalami penurunan jumlah penderita dan tidak masuk kategori zona merah.
"Tiga daerah yang masih zona merah itu adalah Demak, Semarang (kota), dan Magelang (kabupaten)," katanya di Semarang, Senin.
BACA JUGA: Cerita KSAU Sesaat Sebelum Pesawat TNI AU Jatuh
Terhadap tiga daerah yang masih zona merah itu, Ganjar segera mengirimkan surat khusus untuk kepala daerah agar semakin memperketat kegiatan masyarakatnya.
"Di tiga daerah itu saya minta berhati-hati betul, tolong kegiatan semuanya diketatkan lagi, kalau ada kegiatan masyarakat yang berkerumun, tolong dilarang. Nanti saya akan kirim surat agar pembatasannya lebih ketat," tegasnya.
BACA JUGA: Update Corona 15 Juni: Penambahan Pasien Positif Covid-19 Tembus Seribu, Terbanyak di Jawa Timur
Ganjar menjelaskan bahwa hal itu penting karena dirinya melihat masyarakat yang tidak mempedulikan protokol kesehatan, seperti di Kota Semarang yang masih banyak orang berkerumun, tanpa jarak, dan tidak memakai masker.
"Kemarin saya sepedaan di Kota Lama dan Simpang Lima. Wah itu luar biasa banyak masyarakat, seperti ada 'event' saja. Inikan bahaya, makanya akan saya buat surat khusus agar kegiatan-kegiatan itu dibatasi bahkan diperketat," ujarnya.
BACA JUGA: Update Corona 15 Juni: Sulawesi Selatan Terbanyak Ditemukan Pasien Sembuh
Untuk daerah lain yang sudah masuk kategori zona kuning dan zona hijau, Ganjar juga meminta semuanya tetap berhati-hati sebab tidak menutup kemungkinan, penyebaran COVID-19 akan kembali terjadi.
Kepala daerah se-Jateng juga diminta melakukan persiapan-persiapan dan melakukan penataan khususnya di tempat publik guna mengantisipasi meluasnya penyebaran COVID-19.
Ganjar juga meminta seluruh bupati/wali kota untuk meningkatkan pelacakan penyebaran COVID-19 dan potensi penyebaran dengan "surveilans" harus diperbanyak agar diketahui seberapa besar yang tertular.
"Saya minta laboratorium juga meningkatkan kapasitasnya. Kalau biasanya hasil laboratorium tiga hari jadi, saya minta sehari selesai. Saya minta semua lab 'on' selama 24 jam untuk keperluan ini," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan