jpnn.com, BOGOR - Sukarelawan Ganjar Muda Padjajaran (GMP) kembali hadir untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Komitmen ini kerap mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan masyarakat, seperti halnya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/11).
GMP melakukan aksi nyata melalui penyuluhan pemanfaatan potensi hasil peternakan sapi kepada warga mulai dari kalangan milenial hingga Gen X. Acara ini berlangsung di RT3/3 Kampung Gunung, Desa Tonjong, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor.
BACA JUGA: Ganjar Sejati Beri Edukasi Pengobatan Alternatif dengan Metode Bekam
Sandi (32) selaku warga Kampung Gunung mengungkapkan edukasi ini menarik minat para warga terhadap sektor peternakan.
Pemanfaatan potensi hasil peternakan secara optimal oleh warga setempat diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup dan ekonomi.
BACA JUGA: Orang Muda Ganjar Adakan Adu Ketangkasan Layang-Layang di Bulukumba
"Mudah-mudahan nanti ke depannya masyarakat sekitar tuh bisa lebih konsen tentang peternakan ini. Nah outputnya sih mudah-mudahan juga masyarakat bisa merasakan peningkatan ekonomi dari hasil-hasil yang di sapi ini," ujar Sandi.
Kawasan Kampung Gunung sendiri memiliki potensi peternakan yang dikelola kelompok tani (poktan) setempat.
BACA JUGA: Ganjar Berdiskusi dengan Petani Simalungun, Bahas Kesejahteraan hingga Ketahanan Pangan
Warga tampak antusias mengikuti setiap penyuluhan yang diberikan diantaranya yakni memproduksi susu sapi, mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik, hingga membuat biogas dari feses sapi.
Randi mengapresiasi langkah edukatif dari GMP kali ini untuk menambah wawasan serta memotivasi warga supaya lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan potensi di sekitar lingkungan.
"Untuk GMP saya sangat apresiasi sekali kegiatan ini karena jadi bisa memotivasi kepada warga sekitar khususnya juga anak-anak muda jadi lebih mau untuk terjun ke lapangan, jadi ngga yang maunya kerjanya yang diluar kota terus padahal di desa kita sendiri banyak potensi," kata dia.
Perwakilan Koordinator Pusat GMP, Randry Adryan Setiawan mengungkapkan peternakan setidaknya memiliki sejumlah peranan penting dalam pembangunan taraf hidup masyarakat.
Pertama, menyediakan pangan terutama untuk memenuhi kebutuhan rakyat akan protein hewani. Kemudian sebagai sumber pendapatan dan kesempatan kerja, hingga mengentaskan kemiskinan.
GMP juga mendorong agar produksi biogas dari feses sapi ini bisa diperluas sehingga mampu mendulang cuan baik bagi peternakan maupun warga setempat.
Kotoran sapi merupakan komponen utama dari reaktor biogas yang bisa dimanfaatkan sebagai energi ramah lingkungan. Pemanfaatan feses sapi menjadi biogas ini diharapkan mampu memudahkan warga memenuhi kebutuhan dapur sebagai bahan bakar pengganti LPG.
"Kami coba untuk dukung dengan cara memberikan penyampaian materi yang nantinya outputnya warga Desa Kampung Tonjong ini bisa bersama-sama atau berkolaborasi untuk bisa memanfaatkan potensi peternakan yang ada di sini yaitu tentang peternakan sapi," ujar Randry. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelas Kreasi dari Srikandi Ganjar Berikan Manfaat Langsung bagi Milenial di Kalbar
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan