Ganjar: Penambang Jangan Liar, Ojo Merusak Sumber Air

Rabu, 11 November 2020 – 21:28 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat mengikuti acara tanam pohon bersama di bekas galian pasir Desa Kendalsari Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten. Foto: Instagram

jpnn.com, KLATEN - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan masyarakat Klaten di kawasan lereng Gunung Merapi tidak melakukan penambangan liar.

Warga juga diminta melakukan reboisasi di bekas lokasi penambangan pasir demi menjaga lingkungan.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Prediksi Mahfud MD soal Rizieq Meleset, Ruhut Khawatir, PPPK Sedih Massal

Hal itu disampaikan Ganjar saat mengikuti acara tanam pohon bersama di bekas galian pasir Desa Kendalsari Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten, Rabu (11/11).

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengingatkan warga yang hadir dalam acara penanaman agar melakukan penambangan dengan cara yang benar.

BACA JUGA: Gunung Merapi Batuk-batuk, Ganjar Minta Semuanya Siaga

"Saya minta para penambang jangan liar ya, jangan merusak jalan. Ojo ngrusak sumber air, nanti rezekinya ndak barokah karena didoakan orang banyak. Hasile dimakan ya tidak enak. Iki tak elingke ya (ini saya ingatkan ya)" kata Ganjar.

Daerah tersebut memang menjadi sentra penghasil pasir. Banyak masyarakat yang mengandalkan hidup dengan cara menambang dan menjual pasir di desa itu.

BACA JUGA: Para Buruh Bersatu Siap Dukung Pak Ganjar yang Digugat Apindo terkait UMP

Maka dari itu, di beberapa tempat banyak ditemukan lokasi penambangan warga yang menjadi kubangan-kubangan cukup dalam.

"Di Klaten ini ada wilayah-wilayah yang banyak padas dan ditambang, sehingga jadi lahan kritis. Maka saat ini, mumpung musim penghujan saya minta ditanami kembali," tegasnya.

Dengan penanaman itu, lokasi bekas tambang yang menjadi lahan kritis bisa kembali hijau. Selain itu, penanaman pohon juga bisa menjamin ketersediaan air bagi warga.

"Kalau ditanami kan mata airnya jadi banyak, nanti rimbun dan tanamannya bisa dimanfaatkan rakyat. Maka saya dorong di daerah-daerah lahan kritis seperti ini, digalakkan penanaman pohon selama musim penghujan," pungkasnya.

Salah satu warga, Prapto (60) menuturkan di desanya terdapat kelompok-kelompok tani yang memanfaatkan lahan bekas galian pasir untuk ditanami. Ia berharap, dengan penanaman pohon itu masyarakat tidak akan kesulitan sumber air saat kemarau.

"Dulu di sini padas, kemudian diambil pasirnya. Bekasnya ini kami tanami untuk kemudian nanti hasilnya bisa dipanen. Kalau rimbun kan sumber air terjaga," katanya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler