jpnn.com, JAKARTA - Musyawarah Rakyat (Musra) XVII di Semarang, Jawa Tengah (Jateng), menghasilkan sejumlah agenda kebangsaan.
Salah satunya adalah menetapkan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pilihan mereka.
BACA JUGA: Moeldoko Center Gelar Suntik Gratis Vitamin C, ini Tujuannya
Nama Moeldoko termasuk dalam pilihan ribuan peserta Musra Jateng yang diselenggarakan pada Minggu (4/2) lalu.
Berdasarkan pilihan 9.791 peserta, Moeldoko mendapat hasil positif dan menempati urutan kedua cawapres yang meraih 2.074 suara.
BACA JUGA: Ganjar–Erick Duet yang Saling Melengkapi di Pilpres 2024
Suara dukungan untuk Moeldoko hanya kalah dari Ganjar Pranowo yang meraih 3.282 suara.
Sementara itu, untuk capres Ganjar meraih 3.146 suara unggul tipis dari raihan Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Nama Moeldoko Kembali Menggema di Musra Sukarelawan Jokowi
Selain memilih capres-cawapres, mayoritas peserta Musra Jateng berharap agar presiden terpilih lebih memerhatikan pemenuhan hak dasar dan layak hidup.
Selain itu, mereka juga menginginkan presiden terpilih merupakan figur jujur dan bersih. Kemudian, menghendaki presiden yang tegas, berani, dan berwibawa.
Peserta lainnya juga menginginkan pemimpin yang merakyat, berpendidikan, dan profesional serta berpengalaman.
Pengamat politik dan birokrasi Indonesia Bureaucracy and Service Watch Nova Andika menilai faktor kerja keras dan loyalitas serta implementasi kebijakan Presiden Joko Widodo memberi efek positif terhadap elektabilitas Moeldoko.
"Pak Moeldoko orangnya nothing to lose, menjadi tameng demi keberlanjutan dan keberlangsungan kebijakan Presiden Jokowi," kata Andika, dalam keterangannya, Rabu (8/2).
Dia juga mengungkapkan bahwa Moeldoko banyak mendengarkan suara kaum petani dan nelayan, karena bagian dari Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI).
"Posisi Moeldoko patut diperhitungkan parpol untuk diusung pada 2024," tutur Nova Andika. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh