Ganjar Pranowo Eksekusi Potensi Sumber Daya Alam di Jateng

Senin, 05 Juni 2023 – 13:57 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dok: Tim media Ganjar.

jpnn.com, MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo membawa provinsinya meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2023 dari Bappenas.

Pada penghargaan tersebut Provinsi Jateng dinobatkan sebagai daerah dengan perencanaan dan pencapaian pembangunan terbaik. Penghargaan ini telah tiga kali diterima Ganjar, yakni tahun 2019, 2020, dan 2023.

BACA JUGA: Gelar Rakernas di HUT Bung Karno, PDIP Bahas Kemiskinan dan Visi Misi untuk Ganjar

Di bawah kepemimpinan Ganjar, Pemprov Jateng dinilai dapat menyusun perencanaan berkualitas dan mencapai target-target pembangunan daerah.

Penilaiannya ini tak lepas dari upaya Ganjar yang menginisiasi sirkular ekonomi hingga ke tingkat desa. Sirkular ekonomi bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, mengurangi limbah, dan mempromosikan keberlanjutan tersebut.

BACA JUGA: Kampanyekan Ekofeminisme, Sukarelawan Ganjar Ajak Perempuan Peduli Lingkungan

“Sekarang mesti kami dorong terus menerus maka mulai kami berkomunikasi dengan industri, berkomunikasi dengan kelompok masyarakat,” kata Ganjar dalam siaran persnya, Senin (5/6).

Ganjar sendiri mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Ganjar mengeksekusi potensi sumber daya alam Jateng seperti panas matahari, gas rawa, geothermal, termasuk juga angin, dan air.

BACA JUGA: Ada Partai Lain Bakal Mendukung Ganjar, Begini Bocoran dari Hasto PDIP

Lewat sumber daya alam itu, Ganjar mampu memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat. Bahkan pemanfaatannya bisa dirasakan di rumah-rumah warga hingga instansi pendidikan.

Sebut saja pemanfaatan gas rawa sebagai pengganti gas LPG 3 Kg di Desa Krendowahono Karanganyar atau memanfaatkan panas matahari melalui PLTS atap untuk Pondok Pesantren di Kudus.

Selain itu, Ganjar juga mengembangkan proyek geothermal di kawasan Dieng Wonosobo yang digunakan untuk menyuplai energi panas bumi. Dampaknya pun akan terasa di berbagai sektor seperti masyarakat industri dan pariwisata.

Ganjar mengatakan konsep sirkular ekonomi melalui EBT dan pendekatan green ekonomy ini mesti dilakukan lantaran energi fosil semakin langka dan harganya juga kian mahal di pasaran.

Oleh karenanya Ganjar berupaya agar semua potensi sumber daya yang ada di Jateng bisa dimaksimalkan dengan baik agar masyarakat dapat terus meraskan manfaatnya.

“Sehingga semuanya bisa diputar menjadi satu manfaat yang lebih baik. Tentu saja gerakkan mulai kita lakukan agar semua orang (dinas-dinas terkait) berkomitmen sama,” tutur Ganjar.

Sebagai informasi, sirkular ekonomi yang diinisiasi Ganjar di Jateng sejalan dengan arah pembangunan Indonesia untuk mencapai zero emission di tahun 2060 mendatang. Upaya Ganjar ini juga menekan emisi yang ditargetkan berkurang 29 persen di tahun 2030. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Galang Dukungan, Lini UMKM Gardu Ganjar Gelar Makan Gratis Seribu Porsi Bakso di Tangsel


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler