jpnn.com, TEGAL - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, membuka Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah dan Aisyiyah Jawa Tengah Periode Muktamar ke-48 di GOR Wisanggeni, Kota Tegal pada Sabtu (4/3).
Musywil tersebut bertema 'Memajukan Jawa Tengah, Mencerahkan Semesta'.
BACA JUGA: Menjelang Ramadan, Srikandi Ganjar Sumut Bersama Ikatan Remaja Masjid Bersihkan Makam
Di hadapan 2.000 peserta musywil yang hadir, Ganjar mengatakan Muhammadiyah merupakan organisasi Islam di Indonesia yang level dakwahnya sudah mendunia dan kontribusinya dalam perdamaian begitu besar.
Hal itu dibuktikan Muhammadiyah dengan membeli gereja di Alcala, Madrid, Spanyol beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Sasa Ice Cream Hadir dengan 4 Varian Rasa, Yuk Cobain
Setelah menjadi milik Muhammadiyah, bangunan gereja tersebut akan diubah menjadi masjid sebagai fasilitas yang bisa dipakai umat Islam setempat.
"Kemarin kegiatannya mendunia, dan kegiatan yang mendunia itu bisa mendorong komunikasi, diplomasi di level atas dan bisa memberikan warna Islam yang ada di Indonesia yang sejuk," kata Ganjar di GOR Wisanggeni, Kota Tegal.
BACA JUGA: Ribuan Masyarakat Ramaikan Jalan Sehat BUMN yang Digelar oleh Pupuk Indonesia
Adapun perwakilan Muhammadiyah saat ini sudah berada di lima benua besar, yaitu Benua Asia, Benua Afrika, Benua Eropa, Benua Amerika, dan Benua Australia.
Ganjar mengatakan, kontribusi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk bangsa Indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi.
Terlebih, saat organisasi perempuan Aisyiyah berkomitmen untuk menurunkan angka stunting.
Selain itu, dunia pendidikan dan kesehatan, serta sektor sosial lainnya juga tak luput dari perhatian Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk melaksanakan programnya.
Diharapkan, dengan adanya Musywil Muhammadiyah Jawa Tengah kali ini bisa memberikan kepengurusan yang amanah, serta lebih banyak gagasan yang diciptakan Muhammadiyah untuk bangsa, negara dan dunia.
"Kami harapkan nanti kepengurusan yang baru akan terbentuk bisa melahirkan satu program gagasan yang bisa merespons perubahan zaman yang turbulens. Saya yakin, keluarga besar Muhammadiyah bisa melakukan itu karena tradisi itu dimiliki Muhammadiyah," terang Ganjar.(chi/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Yessy Artada