jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo tak henti berbagi tawa ketika foto "Adu Bathuk" keduanya yang ikonik diartikan aneh-aneh oleh banyak orang.
Menurut Ganjar itu foto biasa saja tetapi lucu dan berkesan.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo dan Rudy Beradu Dahi, Sudah Deal Capres 2024 dan Ketua Tim Pemenangan?
"(Foto paling berkesan) 'Adu Bathuk' karena foto ini lucu. Buat kami berdua biasa saja tetapi jadi lucu. Lalu diterjemahkan aneh-aneh. Itu cuma 'adu bathuk, kowe-kowe ya isa' (itu cuma adu jidat, kalian juga bisa). Tetapi senatural itu maka foto itu selalu berbicara tanpa kata-kata," kata Ganjar saat mengunjungi pameran foto 44 tahun perjalanan karier Rudyatmo yang digelar di Joglo Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jumat (12/11).
Foto "Adu Bathuk" Ganjar Pranowo dan FX Hadi Rudyatmo itu dipotret oleh Moelyadi pada 2019. Sejak saat itu banyak cerita yang lahir dari foto tersebut.
BACA JUGA: Puji Ganjar Pranowo, Dendi Ramadhona: Bapak Gubernur yang Luar Biasa
Sampai yang terakhir dikait-kaitkan dengan isu dan polemik yang santer diperbincangkan akhir-akhir ini.
Saking banyaknya interpretasi itu bahkan Ganjar sempat berseloroh kepada Rudyatmo agar foto itu dibuatkan lomba dengan latar cerita terbaik menjadi pemenangnya.
BACA JUGA: Begini Cara Ganjar Pranowo Peringati Hari Pahlawan 2021
"Kami berdua ini jarang nyambung, saya bicara A beliau nangkapnya B, jadi ditempelkan jidatnya biar langsung bisa meresap," gurau Ganjar di sela melihat foto yang dipajang itu bersama Rudy.
Ganjar mengatakan bahwa pameran ini tidak hanya berisi foto-foto yang sekadar dipamerkan tetpi sebuah perjalanan seorang Rudyatmo yang dia kenal.
Dia juga menceritakan bagaimana Rudy merupakan salah satu sosok yang sering dia ajak diskusi.
"Saya ini sering bicara dengan beliau, tidak hanya soal politik tapi lebih bagaimana bicara soal rasa, bagaimana saya belajar dari Mas Rudy meladeni rakyat. Ternyata dari sisi perilakunya yang saya tangkap Mas Rudi itu jujur dan berintegritas, dekat dengan rakyat tidak hanya dalam konteks visual yang nempel tapi dekat itu hati masyarakat," kata Ganjar.
Dari foto-foto itu juga terlihat perjuangan Rudyatmo dari nol sampai seperti saat ini, hingga menyelesaikan seluruh tugas dari partai dan tugas dari rakyat. Ketika sampai kembali ke masyarakat juga masih disambut masyarakat.
"Itu kalau nggak love, nggak. Saya rasa cinta inilah yang membikin semangat berpolitik dan melayani kita terus berjalan dan itu never ending, tidak pernah akan selesai," ungkapnya.
Sementara itu, Rudy mengatakan foto "Adu Bathuk" itu merupakan simbol menyamakan pikiran dalam melayani rakyat. Tapi jika orang mau menerjemahkan yang lain ya tidak masalah.
"Itu menyamakan pikiran untuk melayani rakyat, jadi ditempelkan," katanya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia