jpnn.com - JAKARTA - Capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengungkapkan beberapa momen yang membuatnya terkesan saat pertemuan elite partainya dengan pimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di kantor PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (30/4).
Momen pertama, Ganjar merasa terkesan karena menerima cokelat dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: Bu Mega Bela Ganjar yang Menolak Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Tegas!
Selama ini pemberian cokelat memiliki makna simbolik cinta, perhatian, dan komitmen.
"Pertemuan hari ini paling penting, saya sampai dikasih cokelat sama ibu, 'ini buat kamu' begitu," kata Gubernur Jawa Tengah itu ditemui di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Bu Mega dan Ganjar Diberi Buku saat Menyambut Kedatangan Elite PPP di Kantor PDIP
Momen berkesan berikutnya, kata Ganjar, pertemuan hari ini merupakan yang pertama buat Megawati secara resmi menerima elite PPP sejak partai berlambang Ka'bah mendukungnya menjadi capres.
"Tentu saja kami menghormati, ya, hari ini Ibu (Mega) pertama kali menerima PPP yang memberikan dukungan kepada saya. Ini bentuk kerja sama antarpartai," ujar mantan legislator Komisi II DPR RI itu.
BACA JUGA: Megawati Bicara soal Sandiaga Uno dan Sentil Lembaga Survei
Ganjar berharap pertemuan di kantor partainya makin mendekatkan PDIP dan PPP yang sebenarnya punya kecocokan sejak lama.
"Tadi diceritakan bagaimana hubungan antara PDIP dengan PPP yang cukup lama dan banyak testimoni-testimoni tadi yang saling dibuka di sana," kata dia.
Ganjar mengatakan tidak ada pembahasan cawapres 2024 ketika elite PDIP dan PPP bertemu hari ini.
"Penyebutan nama enggak ada, yang bertanya kan kalian (wartawan) tadi," katanya.
PDIP ialah partai yang pertama kali mengungkapkan dukungan kepada kadernya, yakni Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024 pada Jumat (21/4).
Beberapa hari kemudian atau pada Rabu (26/4), PPP menyusul dengan menyatakan dukungan kepada Ganjar sebagai capres 2024. (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Aristo Setiawan