Ganjar Pranowo: Seharusnya Pemerintah Bisa Kasih Contoh Sebelum New Normal

Jumat, 05 Juni 2020 – 06:17 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara dalam acara diskusi yang diadakan Puspolkam Indonesia. Foto: Puspolkam Indonesia for JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Indonesia berencana menerapkan tatanan normal baru atau new normal di tengah pandemi covid-19.

Namun, Ganjar menyarankan tatanan new normal yang ingin diterapkan oleh pemerintah semestinya bisa dicontohkan terlebih dulu kepada publik seperti apa, sehingga masyarakat bisa mematuhinya.

BACA JUGA: Ganjar Terima Bantuan Senilai Rp 3 Miliar untuk RS di Jateng

"Istilahnya harus gampang, dia mesti mengerti, simulasi dan dikasih contoh. Kan bangsa kita ini paternalis," kata Ganjar pada saat seminar daring, Kamis (4/5).

Menurut Ganjar, Jawa Tengah sendiri tidak mau terburu-buru menerapkan normal baru karena masyarakat masih membutuhkan pelatihan.

BACA JUGA: Ketika Ganjar Pesan Madu, Fahri Hamzah dan Fadli Zon pun Ikutan

Sebab, kata Ganjar, dia harus sosialiasi kepada warganya untuk bisa mengerti new normal.

"Kami lebih pada pengondisian agar masyarakat mengerti, normal baru apa, kebiasaan baru apa. Pokoknya sampean keluar harus pakai masker, dan di saku harus ada hand sanitizer," katanya.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: KPK Menyoroti Anies Baswedan, Ridwan Kamil Sedih, Rupiah Kalahkan Dolar AS

Selain itu, Ganjar mengaku terus memberi edukasi kepada masyarakat Jateng melalui semua jaringan media sosial yang dimiliknya demi menuju era new normal.

"Kita syuting di kamera agar kemudian cerita ini dilihat banyak orang. Kalau saya harus mengingatkan 35 juta penduduk Jawa Tengah tidak mungkin. Saya juga tidak bisa berpindah ke banyak tempat," ungkapnya.

Menurut Ganjar, tingkat membantah warga Jateng di tengah pandemi Covid-19 termasuk paling tinggi dibanding wilayah lainnya.

Oleh sebab itu, Ganjar menjelaskan untuk daerah Jateng harus dilakukan latihan terlebih dahulu sebelum new normal. (mg9/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler