jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan konsep wisata edukasi dengan metode luar ruang adalah alternatif bagi masyarakat dan memperkaya destinasi di Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan Ganjar saat berkunjung ke tempat wisata edukasi the Samingah Wised yang berlokasi di Desa Limbasari, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, Senin (22/8).
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Dukung Sinergi ISEI Untuk Kebangkitan Ekonomi Daerah
“Konsep belajar luar ruang yang ditawarkan oleh The Samingah Wised, menjadi alternatif bagi masyarakat, tidak hanya berwisata namun juga belajar dari alam langsung, Bertani, menangkap ikan dan sebagainya,” kata Ganjar.
Ganjar merasa kagum dengan konsep dan penataan The Samingah Wised yang memadukan berbagai unsur, budaya, religi, teknologi dan kearifan lokal desa Limbasari. Alam desa yang asri berpadu dalam harmoni keselarasan penataan wisata The Samingah Wised yang mempertahankan kontur tanah dan keindahan alam.
BACA JUGA: Ganjar Dinilai Mampu Sejajarkan Pesantren dengan Pendidikan Formal Umum
"Saya harap The Samingah Wised memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat," ungkap Ganjar.
Penggagas The Samingah Wised Sunaryo mengatakan konsep yang ditawarkan memang bukan wisata pada umumnya, tetapi edukasi dengan metode belajar luar ruang.
BACA JUGA: Ingin Menjadi Game Changer, Orang Muda Lampung Suarakan Ganjar Presiden 2024
“Jadi, memindahkan ruang belajar yang tadinya di dalam kelas, sekarang di luar kelas, langsung belajar di alam,” ujarnya.
Anak-anak diajak untuk mengenal dan berinteraksi langsung dengan alam.
Karena itu, penataan lokasinya dibuat untuk memperkaya pengetahuan dan ketrampilan siswa.
Misalnya, kata dia, ada tangga 99 untuk mengenalkan asmaul khusna (nama-nama Allah SWT), sebagai unsur menanamkan bekal Pendidikan agama kepada siswa.
"Tangga Asmaul Husna ini menjadi pembuka bagi siswa untuk masuk ke lokasi berikutnya," katanya.
Di Pos Kedua ada Dome Museum Tani Indonesia, berisi peralatan pertanian tradisional. Pos Ketiga; Pertanian lahan basah atau sensasi menanam padi dengan segala teorinya.
Pos Keempat; pertanian lahan kering. Pos Kelima; budidaya ikan, Pos Keenam; bermain tangkap ikan liar di sungai. Pos Ketujuh; Paintball.
“Paint Ball atau perang-perangan ini sebagai media belajar sejarah, bagaimana perjuangan menghadapi penjajah,” ujar Paguru sapaan karib Sunaryo.
Pos delapan; wisata alam berupa mini tubing memanfaatkan aliran irigasi konstruksi peninggalan kolonial. Pos Sembilan; berenang dengan fasilitas 3 kolam renang termasuk mendapat pendampingan cara berenang yang baik dari guru.
“Di setiap pos yang dijalani terdapat barcode yang bisa di-scan akan memberi informasi pengetahuan-pengetahuan yang terkait langsung dengan pos tersebut, sehingga murid tidak perlu mencatat di kertas,” tambahnya.
Paguru menyampaikan banyak terimakasih dan apresiasi kepada gubernur Ganjar Pranowo yang telah menyempatkan datang ke The Samingah Wised.
“Mudah-mudahan the samingah wized ini bisa memberdayakan masyarakat sekitarnya, dan kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari gubernur, bupati, camat, lurah yang telah mendukung tempat wisata ini,” pungkas Sunaryo. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul