jpnn.com, JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kembali menyematkan predikat Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) kepada Provinsi Jawa Tengah (Jateng) untuk ketiga kalinya pada era Gubernur Ganjar Pranowo.
Penghargaan diserahkan Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Kantor Bappenas Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/6).
BACA JUGA: Didukung Perindo, Ganjar Pranowo dan PDIP Dapat Keuntungan Ini
Sebelumnya, Pemprov Jateng juga mendapatkan penghargaan serupa pada 2019 dan 2020.
Bappenas juga memberikan penghargaan khusus kepada Jateng sebagai ‘Provinsi yang Memulai Inisiasi Awal untuk Sirkular Ekonomi’.
BACA JUGA: KST Dukung Ganjar Beri Bantuan Lampu Penerangan ke Pul Truk di Pandeglang
Penghargaan khusus ini kembali diraih berkat keseriusan Ganjar dan seluruh jajarannya, yang berkomitmen untuk mengembangkan penerapan energi baru terbarukan atau EBT.
Di bawah kepemimpinan Ganjar, jumlah desa mandiri energi (DME) di Jateng saat ini sebanyak 2.353 DME. Terdiri dari 2.167 DME inisiatif, 160 DME berkembang, dan 26 DME mapan.
BACA JUGA: Santri Dukung Ganjar Beri Bantuan Material untuk Pembangunan Ponpes di Padang
“Keberhasilan ini menunjukkan indikasi reformasi birokrasi kami berjalan. Ini indikasi kawan-kawan ASN, dia memperbaiki diri, melakukan inovasi, kemudian menunjukkan performance terbaiknya,” ujar Ganjar.
Ganjar memastikan penghargaan ke depan akan menjadi pemicu dan makin memotivasi dirinya, untuk menuntaskan program-program pembangunan yang telah menjadi target.
“Sampai masa jabatan saya berakhir, membereskan seluruh yang sudah diprogramkan di APBD tidak bisa tidak," ungkap Ganjar.
Namun, Ganjar menyebut ada dua prioritas, yang pertama pengentasan angka kemiskinan ekstrem, dan kedua angka stunting.
"Kami menggunakan anggaran bukan hanya APBD. Maka, tadi saya paparkan ada dari Baznas, CSR, filantropi, kelompok masyarakat yang peduli,” paparnya.
Selain itu, Ganjar juga turut serta menyelesaikan proyek nasional, misalnya, penataan kawasan Borobudur.
“Tetapi selebihnya kami mencoba mengejar yang sudah terprogramkan, termasuk proyek strategis nasional. Maka, kemarin kami dibantu Presiden membereskan kawasan yang ada di Borobudur. Sedangkan kemiskinan, harus ada satu data, jangan sampai ada ego sektor,” tuturnya.
Bappenas RI juga menobatkan Kabupaten Temanggung, sebagai Kabupaten Terbaik Pertama kategori Perencanaan dan Pencapaian tingkat kabupaten.
Selain itu, Kota Semarang juga meraih penghargaan dari kategori serupa untuk tingkat kota terbaik ketiga.
Adapun indikator-indikator yang ditentukan Bappenas untuk daerah penerima PPD, antara lain penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD), kualitas dokumen RKPD, pencapaian pembangunan daerah (target daerah, progres, dan wilayah setara) dan inovasi pembangunan.
Bappenas juga melakukan tiga tahap penilaian sebelum menetapkan daerah terbaik, yakni tahap penilaian dokumen RKPD, tahap presentasi dan wawancara, hingga terakhir tahap verifikasi.
Capaian indeks pembangunan manusia (IPM) Jateng lebih baik melalui kebijakan daerah, pada penyelenggaraan pendidikan secara luas, pembangunan kesehatan, serta kualitas pembangunan perempuan dan anak.
Jateng juga dinilai memiliki RKPD yang komperhensif dan konsistensi, antara evaluasi dengan isu-isu strategis, yang terjadi di 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.(mcr10/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul