Ganjar Tantang Para Kepala Daerah, Ada yang Sanggup?

Selasa, 14 September 2021 – 23:52 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo di kantornya Pemprov Jateng. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengupayakan percepatan vaksinasi. Terbaru, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan tantangan kepada bupati/wali kota se-Jateng untuk menghabiskan stok vaksin yang dikirimkan dalam waktu satu hari.

"Saya berikan tantangan pada seluruh kabupaten/kota. Sanggup enggak sehari menyelesaikan itu. Begitu dikirim vaksin, sehari langsung habis, kirim lagi langsung habis. Kalau sehari berat, ya bolehlah dua hari. Tapi tidak boleh sampai tiga hari," kata Ganjar dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (14/9)

BACA JUGA: Ganjar: Tidak Disiplin, Ini Bahaya

Dengan begitu maka Jateng bisa membuktikan performa ke pusat bahwa percepatan vaksinasi memang dilakukan dan stok vaksin dari pusat akan terus digelontorkan ke Jateng.

"Sragen kemarin bisa, dikirim sehari langsung habis sehari itu. Bahkan bisa 100 persen. Akhirnya semua mengapresiasi, kita mengapresiasi dan mengirim stok banyak, pemerintah pusat mengapresiasi dan lainnya. Inilah percepatan yang bisa kita lakukan," jelasnya.

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Beri Penghargaan untuk Pemprov Jateng, Pak Ganjar Semringah

Selain percepatan, yang tak boleh luput dari perhatian adalah perbaikan administrasi. Pencatatan vaksinasi harus dilakukan dengan tertib, baik di aplikasi P-care atau Smile.

"Vaksinasi itu begitu nyuntik maka harus mengisi di P-Care dan Smile. Kalau itu bisa dilakukan maka akan terdata dengan baik. Sehingga tidak banyak komplain daerah yang hanya pakai perasaan, pake data diri, bukan pakai data di sistem. Padahal di Smile dan P-Care terlihat stok (vaksin). Stok itulah yang menentukan kiriman (dari pusat) itu cepat atau tidak" tegasnya.

BACA JUGA: Pak Ganjar Sesalkan Ada Anak Masuk Sekolah Tanpa Pakai Masker

Tak hanya data vaksinasi, dalam memasukkan data penambahan kasus juga harus dilakukan dengan benar. Kasus naiknya Kabupaten Brebes jadi level 4 ternyata karena pemasukan data yang tidak sesuai.

"Ternyata ada kejadian faskes (fasilitas kesehatan) yang memasukkan data delay. Kan saya sudah bilang, data delay jangan dimasukkan ke data harian, laporkan saja ke kami nanti kami masukkan sistem yang sudah ada. Kalau dimasukkan ke data harian, ya pasti naik. Kalau naik, ya pasti levelnya juga naik karena itu rumus," jelasnya.

Ganjar mengatakan akan melakukan pendampingan khusus pada daerah-daerah yang kesulitan soal pemasukan data. Tim sudah dikirimkan untuk menangani persoalan itu.

"Tidak hanya memperbaiki, tetapi kami akan mendampingi. Akan kami kirimkan tim ke sana," tuturnya.

Sementara itu, dalam paparannya Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo menerangkan, capaian vaksinasi di Jateng sudah mencapai 8,5 juta orang untuk dosis pertama atau setara dengan 29,91 persen.

Sementara dosis kedua, capaian vaksinasi di Jateng mencapai 4,8 juta (16,89 persen) dan dosis ketiga untuk nakes mencapai 103.694 atau setara dengan 62,88 persen.

"Untuk daerah yang masih rendah capaian vaksinasi dosis 1 yakni Brebes, Banjarnegara, Cilacap, Magelang dan Pemalang," ucap Prasetyo. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler