jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menerbitkan Surat Keputusan Gub No 465/13 tahun 2023 tentang satuan tugas (satgas) penghapusan kemiskinan ekstrem.
Satgas itu nantinya bertugas untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Jateng.
BACA JUGA: Srikandi Ganjar DIY Gelar Pelatihan Untuk Melestarikan Batik
SK tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi (rakor) yang digelar Ganjar dengan 17 bupati. Para bupati dibagi tugas untuk menangani kemiskinan ekstrem di 17 kabupaten prioritas tersebut.
"Kami langsung membagi tugas di kabupaten itu bisa menangani problem kemiskinan apa saja, sektor dan subsektornya," kata Ganjar dalam siaran persnya, Selasa (14/2).
BACA JUGA: Tingkatkan Produksi Padi Daerah, Ganjar Bakal Edarkan Benih Unggulan di Jateng
Adapun, 17 kabupaten itu di antaranya Banjarnegara, Banyumas, Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Kebumen, Klaten, dan Magelang. Kemudian Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Wonogiri, dan Wonosobo.
Ganjar mengatakan sejumlah bupati telah melakukan berbagai langkah untuk mendapatkan data akurat soal tingkat kemiskinan, salah satunya adalah terjun langsung ke lapangan.
BACA JUGA: Kepala BKKBN Puji Program & Keseriusan Ganjar Pranowo Tangani Stunting di Jateng
"Di Sragen tadi umpama, ternyata di luar data yang sudah ada, Sragen melakukan verifikasi faktual di lapangan, dicari lagi menurut kriteria yang ada ada berapa, ini yang kami kejar," kata Ganjar.
Di samping itu, kata Ganjar, para bupati juga telah melaksanakan instruksinya untuk percepatan penurunan angka kemiskinan.
Seperti optimalisasi Corporate Social Responsibility (CSR), bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta diaspora di kabupaten masing-masing.
"Ini contoh kreatif yang sudah ada, bahkan beberapa kabupaten mengembangkan lebih baik," ujar Ganjar.
Melalui CSR hingga optimalisasi Baznas, Ganjar terbukti menurunkan angka kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan di Jateng mengalami penurunan sebesar 0,27 persen pada September 2022 dibanding September 2021. Kini, jumlah penduduk miskin di Jateng tinggal 10,98 persen.
Ganjar juga berharap para bupati dapat melakukan supervisi jajarannya untuk memaksimalkan penanganan kemiskinan ekstrem. Untuk memaksimalkan upaya tersebut, Ganjar meminta para bupati melaporkan hasil supervisi setiap minggu.
"Kami minta bantuan teman-teman bupati ini agar bisa koordinasikan camat sebagai supervisor dari desa-desa, nah ini kami tagih," kata dia.
Berdasarkan data Pemprov Jateng, bantuan yang dibutuhkan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di 17 kabupaten ada empat komponen. Yakni jamban sebanyak 50.618, air minum 16.715, listrik 8.646, kemudian Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) sebanyak 19.573. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang Muda Ganjar Jatim Gelar Lomba Fashion Show Pakaian Adat Nusantara
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan