jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penanganan pandemi Covid-19, sehingga saat ini tidak ada satu pun daerah di provinsi yang dipimpinnya masuk kategori Level 4.
Kendati demikian, Ganjar meminta jangan euforia dulu dengan keberhasilan tersebut.
BACA JUGA: Ganjar Telepon Bos Djarum agar Membantu Membeli Tembakau Petani
"Terima kasih, tetapi jangan euforia dulu, tetap dijaga semuanya,” kata Ganjar di Semarang, Jateng, Selasa (7/9).
Politikus PDI Perjuangan itu meminta supaya kondisi yang baik ini harus terus dijaga bersama.
BACA JUGA: Dorong Vaksinasi Covid-19 Bagi Pronalis, Pemprov Jateng Gandeng BPJS Kesehatan
“Kondisi yang makin turun dan makin baik ini mari kita jaga agar kita sampai ke garis finis dengan aman dan selamat," ujarnya.
Ganjar menjelaskan dengan tidak adanya wilayah yang masuk PPKM level 4 di Jateng, sejumlah daerah meminta agar pembelajaran tatap muka (PTM) digelar.
BACA JUGA: PPKM Lanjut 7-13 September, Luhut Binsar Membeber Fakta Pahit
Namun, kata Ganjar, semuanya tetap harus hati-hati dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Selain itu, lanjut dia, sistem transportasi untuk anak-anak juga mesti dijaga.
“Orang tua saya minta 'nganter' anak-anak. Yang sekolahnya dekat, jalan kaki atau naik sepeda, tetapi kalau orang tuanya lebih arif, sebaiknya diantar," ujarnya.
Ganjar juga mengizinkan aparatur sipil negara (ASN) di seluruh Jateng mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah.
"Hal itu penting agar anak-anak bisa selamat dalam pelaksanaan PTM itu. Silakan, kalau dia ASN saya izinkan karena ini hanya sebentar," katanya.
Sejumlah tempat pariwisata, lanjut Ganjar, juga sudah mulai dibuka dan meminta agar pengelola melaksanakan uji coba agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Pemda saya minta berjaga, dibantu TNI dan Polri. Pengelola pariwisata juga saya minta tanggung jawabnya, kalau nggak siap jangan. Kalau mau buka, harus uji coba dulu dan lapor. Jangan sampai ceroboh karena bisa bahaya," ujarnya.
Lebih lanjut, Ganjar menyebutkan, penurunan kasus di Jateng harus disikapi dengan baik.
"Awas tren baru, ada varian Mu. Kita harus antisipasi, kami sudah membeli alat tes 'whole genome sequencing' untuk melakukan kontrol,” jelasnya.
Menurut Ganjar, beberapa daerah sudah diambil sampel untuk mengecek apakah ada varian baru yang masuk Jateng atau tidak.
“’So far' sampai saat ini belum ada," tegasnya.
Sebelumnya, pemerintah pusat memutuskan memperpanjang PPKM sampai 13 September 2021.
Provinsi Jateng terbebas dari aturan PPKM Level 4 karena tidak ada satu pun daerah di sana yang masuk kategori itu.
Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, tercatat menjalankan perpanjangan PPKM Level 2 dan 3. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy