Ganti Homeground, Ganti Jadwal

Senin, 22 Desember 2014 – 06:23 WIB

jpnn.com - MUSAFIR dalam Indoensia Super League (ISL) 2015 tidak seharusnya berteriak-teriak kecewa di luar apabila scheduling kompetisi jadi kacau.

Sebab, kepastian akan homeground juga menjadi faktor penentu jadwal pertandingan di kompetisi yang dimulai 1 Februari 2015 nanti itu. PT Liga Indonesia (PT LI) pun mesti menyiapkan banyak opsi jadwal.

BACA JUGA: Skuat Timnas U-23 Baru Dikembalikan ke Klub Setelah 10 Januari

Berbeda dengan kompetisi di Eropa yang bisa diubah fleksibel dari draft semula, kompetisi ISL atau Divisi Utama di Indonesia menggunakan sistem couple atau pasangan.

Artinya, klub bakal dipasangkan dengan tetangga terdekatnya. Sehingga, dengan sistem seperti itu, maka klub tamu pun lebih hemat biaya.

BACA JUGA: Pecah Telur Bikin Suarez Rileks

Persiram Raja Ampat misalnya. Klub ini bisa dipasangkan dengan Persiba Balikpapan. Memakai pasangan ini, maka klub yang setelah bertandang ke markas Persiram di Sleman, Jogjakarta, bisa langsung terbang ke Balikpapan, markas Persiba. Jarak tempuhnya pun maksimal menghabiskan waktu dua jam perjalanan udara.

Lalu, jika nanti klub ini kembali ke Raja Ampat, maka bisa dibayangkan jauhnya jarak tempuh yang harus dijalani klub tandang. Apalagi, dari Raja Ampat menuju ke Balikpapan masih belum tersedia penerbangan langsung. Adanya penerbangan yang mesti transit di Makassar, Surabaya, atau Jakarta. Waktunya pun bisa seharian.

BACA JUGA: Rodgers Klaim Liverpool Sudah Temukan Performa Terbaik

"Dan semuanya itu sudah kami perhitungkan sebelum menentukan jadwal ISL 2015. Sekarang pun sudah ada draft jadwalnya, mengapa tidak kami share ke klub-klub, ya menunggu hal-hal seperti ini (ketidak pastian homeground, Red). Intinya, dampak dari ketidak pastian venue ini lebih besar ke penjadwalan," ujar Manajer Administrasi Kompetisi PT LI, Darwis Satmoko.

Beberapa opsi perubahan pasangan sudah ada di dalam gambaran PT LI. Tapi, sekali lagi, semua itu baru akan diambil setelah melihat kepastian homeground klub-klub ISL nanti. Baik itu untuk main stadium-nya, ataupun reserved stadium. Darwis meminta kepada klub-klub berpikir sama-sama enaknya dalam case seperti ini.

PT LI bisa membuat perencanaan kompetisi yang matang, klub pun bisa menjalani kompetisinya dengan tenang.

"Efeknya bukan hanya bagi klub-klub yang berpasangan, bahkan bisa lebih dari itu. Segeralah menentukan homeground yang pasti. Kalau tidak bisa, tentukan dulu homeground cadangannya, biar kami atur. Bukan malah serba tidak jelas," tuturnya.

Efek lebih besar itu bisa dilihat dalam case PSM. Apabila klub berjuluk Juku Eja tersebut tetap berhomebase di Makassar, maka besar kemungkinan dipasangkan dengan Persebaya Surabaya atau salah satu klub Kalimantan. Itu tidak akan berbeda jika mereka kembali ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya seperti musim lalu.

Sedangkan jika mereka akhirnya memilih Stadion Diponegoro, Banyuwangi, maka bisa jadi tim tersebut dipasangkan dengan Bali United Pusam FC yang sejauh ini sudah memastikan kandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Sementara Persiwa Wamena, bisa langsung pasangan dengan Persipura Jayapura. (ren)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wenger Kecam Bek Arsenal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler