jpnn.com, LUMAJANG - Ratusan pabrik penyamak kulit di Jawa Timur terancam gulung tikar.
Itu bisa terjadi akibat keberadaan garam langka dan harga melambung sejak dua bulan terakhir.
BACA JUGA: Krisis Garam Cekik Industri, KKP dan Kemendag Malah Saling Lempar Tanggung Jawab
Salah satu pabrik penyamak kulit milik Haji Toriq, di Desa Nogosari, Kecamatan Rowokangkung, Lumajang adalah salah satunya.
Pabrik samak kulit dengan kebutuhan garam 60 ton per bulannya ini, sangat merasakan dampak kelangkaan garam dan harganya yang melambung.
BACA JUGA: Krisis Garam Mengancam Industri
Awalnya, harga garam naik sejak Januari lalu. Namun, puncaknya sejak dua bulan terakhir.
"Dulu, harga garam paling tinggi Rp 900 per kilogramnya. Namun kini, harga garam tembus Rp 5 ribu per kilogram, itu pun barangnya sangat langka," kata Haji Toriq.
BACA JUGA: Kamu Selalu Lapar? Bahan Ini Bisa Disalahkan
Garam sangat penting dalam penyamakan kulit hewan. Mulai dari kulit hewan habis dipotong, maupun penyamakannya.
Garam dibutuhkan sebagai bahan pengawet kulit. Untuk mencegah bakteri pembusuk masuk ke kulit.
Jika pemakaian garam dikurangi, akan mengurangi kualitas penyamakan.
Kondisi stok garam di Pabrik Nogosari Leater ini hanya tinggal 6 kuwintal sehingga hanya cukup sampai minggu ini.
Jika pasokan garam belum kunjung datang, maka pabrik ini terancam berhenti produksi.
Di Jawa Timur ada ratusan pabrik kulit, terdiri sekala besar ada 20.
Sedangkan sekala kecil ada 200 lebih. Mereka semua membutuhkan pasokan garam. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumsi Garam Bisa Mempengaruhi Kualitas Tidur, Ini Penjelasannya
Redaktur & Reporter : Natalia