jpnn.com - Pelaku usaha perhotelan sudah memprediksi jika momen long weekend kali ini bakal banyak berdampak pada tingkat okupansi mereka. Tercatat, di Surabaya, rata-rata tingkat okupansi naik hingga mencapai 50 persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim Mochamad Soleh menyatakan, tingginya peningkatan itu di tiap kota berbeda-beda. Tentu sesuai dengan apakah kota tersebut dikenal sebagai tujuan wisata atau bisnis. "Tercatat, rata-rata okupansi hotel di Jatim menyentuh 80 persen. Kalau dibandingkan rata-rata okupansi pada weekend biasanya, ada kenaikan hingga 50 persen. Jika didetailkan lagi, okupansi di kota destinasi wisata bisa menembus 100 persen,'' jelasnya.
BACA JUGA: AP II Bakal Bangun PLTG di Kualanamu
Momen musim puncak tersebut sudah diantisipasi 1-2 bulan sebelumnya. Sebab, bagi pelaku usaha sektor pariwisata, khususnya perhotelan, momen itu efektif menggenjot revenue. Soleh menyatakan, perhotelan menyiapkan beragam paket compulsary. ''Misalnya, lunch, dinner, laundry, dan minibar. Jadi, supaya bisa lebih mendongkrak revenue,'' tuturnya.
Pada kuartal kedua, diperkirakan rata-rata okupansi sama dengan triwulan pertama lalu. Rata-rata okupansi pada kuartal pertama di Surabaya tercatat 65 persen, sedangkan di Jatim 55 persen. Menurut dia, kenaikan yang belum signifikan tersebut terjadi karena pasar terbesar hotel juga cenderung stabil. (res/c5/oki/pda)
BACA JUGA: Inilah Daftar Mobil Bekas Yang Paling Laris
BACA JUGA: Industri Gasifikasi Batubara Bakal Dibangun di Muara Enim
BACA ARTIKEL LAINNYA... PGN Bakal Tambah 110 Ribu Sambungan Gas Bumi
Redaktur : Tim Redaksi